ANALIS MARKET (29/7/2019) : Pertumbuhan Ekonomi AS yang Melambat Jadi Sorotan Pelaku Pasar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, pada akhir pekan lalu (26/7), IHSG ditutup melemah, ditekan oleh aksi net sell.

Adapun sector perdagangan yang menjadi JCI’s Top Losers, yaitu: Misc. Industry (-2.6%), Basic Industries (-1.7%), dan Consumer (-1.7%).

Sedangkan INNI index melemah 1,41% senada dengan kinerja IHSG. Salah satu saham yang menekan INNI index adalah KRAS (-3,8%), dipicu oleh sentimen negatif terkait polemik proyek Blast Furnance yang menyebabkan salah satu komisarisnya mundur.

Lebih lanjut riset menyebutkan, pada Jumat lalu (26/7), IHSG mencatatkan net sell mencapai Rp1,5 triliun.

Sektor perbankan terutama pada saham-saham BUKU IV masih mencatatkan net sell terbesar hingga Rp493 miliar.

Dari sisi global, laba perusahaan industri Tiongkok pada Juni 2019 mencatatkan penurunan sebesar 3,1% y-y menjadi US$87,5 miliar dari tahun sebelumnya imbas dari perang dagang antara AS—Tiongkok.

Adapun Investor domestik mencatatkan net sell Rp37 miliar di sektor perdagangan dan Rp13 miliar di sektor aneka industri.

Di sisi lain, pada akhir pekan lalu (26/7), Indeks S&P dan Nasdaq ditutup menguat masing–masing 0,74% dan 1,11%.

Penguatan indeks AS ditopang oleh saham Starbucks yang menguat 8,9% setelah membukukan pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi mencapai 6%.

Selain itu, saham Alphabhet inc yang merupakan induk usaha Google menguat 10,5% setelah membukukan pendapatan iklan yang lebih tinggi dari perkiraan.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi AS pada 2Q19 hanya tumbuh 2,1% dari sebelumnya yang mencapai 3,1% pada 1Q19.

“Kondisi ini dapat menjadi sentiment negative di pasar,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (29/7/2019).