ANALIS MARKET (02/7/2019) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, diperdagangan hari ini, Selasa (02/7/2019), tidak ada sentiment yang cukup mempengaruhi pergerakan pasar.

Meski demikian, para pelaku pasar menyoroti beberapa peristiwa, antara lain; Pertama, ada dari pertemuan OPEC di Wina yang dapat memberikan informasi beberapa hal.

OPEC memutuskan untuk memperpanjang pengurangan produksi selama 9 bulan, lebih lama dari yang diperkirakan beberapa hari yang lalu.

Hal ini membuat kelompok OPEC + akan bertemu kembali pada hari ini untuk melakukan kesepakatan.

Topik yang menarik dalam OPEC kali ini adalah piagam jangka Panjang untuk kerjasama antara OPEC, Ruisa, dan Negara Negara non-OPEC lainnya.

Tentu hal ini akan memberikan pengaruh terhadap stabilitas harga minyak kedepannya.

Beralih dari OPEC, Presiden Trump mengatakan bahwa putaran baru pembicaraan perdagangan dengan China sedang berlangsung, diharapkan dapat mengakhiri kebuntuan antara kedua Negara ditengah tengah potensi meningkatnya tarif.

Trump mengatakan bahwa mereka telah berbicara sangat banyak ditelepon. Sebenarnya pembicaraan tersebut telah dimulai jauh sebelum pertemuan kami.

Hal ini akan menjadi moment positif bagi perkembangan pasar global, focus utamanya adalah menanti bagaimana mereka akan mewujudkan ini semua.

Riset Pilarmas menilai, “Yang menjadi kekhawatiran kami adalah data ekonomi China yang kembali melemah, hal ini merupakan dampak dari ketidakpastian global khususnya terkait dengan kesepakatan dagang dan potensi kenaikkan tarif. Data ekonomi China khususnya terkait dengan Manufacturing PMI dan New Export Orders masih berada di bawah 50 sejak Juni 2018 dan December 2018”.

“Kami melihat bahwa perlambatan global dan hilangnya momentum domestic adalah salah satu factor yang penting. Kalau kita melihat sub indeks ketenagakerjaan baik sector manufacture maupun non manufacture malah sudah turun lebih dalam ke level terendah sejak 2009 dan 2016,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (02/7/2019).

Akibat perlambatan ini, pabrik skala kecil mengalami impact yang lebih besar, tidak terkecuali dengan pabrik skala menengah dan besar.

Indeks skala Perusahaan kecil, menengah, dan besar, juga akhirnya kompak berada di bawah 50. Hal ini memberikan indikasi yang sangat jelas bahwa ekonomi China sedang berada di titik terendah.

“Gencatan senjata tidak akan mengubah apapun, hanya memperpanjang rasa sakit. Kita butuh kesepakatan yang pasti untuk mendorong ekonomi global pulih,” jelas analis Pilarmas.

Sementara itu, dari dalam negeri, BPS telah mengeluarkan data inflasi untuk bulan Juni 2019 yang menunjukkan adanya daya beli masyarakat yang menguat sepanjang bulan Ramadhan dan setelah Ramadhan.

Meskipun inflasi bulan Juni 0.05% di bawah konsensus pasar, inflasi pada bulan Juni masih terkontrol dengan baik.

Menguatnya inflasi inti memberikan gambaran bahwa adanya daya beli masyarakat yang cukup kuat, yang berasal dari kebutuhan pokok.

Cabai merah dan emas perhiasan menjadi pendorong utama inflasi Juni 2019, yang mencapai 0,55 persen.

“Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan ditradingkan pada level 6.347 – 6.458,” jelas analis Pilarmas.