ANALIS MARKET (28/6/2019) : Pasar Obligasi Berpeluang Menguat Hari Ini
Pasardana.id - Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi kembali masih dalam keadaan stagnan, pergerakan harga pun masih sesuai dengan yang kami prediksikan sebelumnya.
Disatu sisi memang menunggu hasil MK yang keluar pada malam hari, disatu sisi, ruang penguatan masih tertahan di area resistensi.
Hal ini yang membuat pasar obligasi menjadi stagnan, namun hari ini pergerakan pasar obligasi mungkin akan berbeda kalau kita bandingkan dengan sebelumnya.
“Ada ruang untuk mengalami penguatan disana, oleh sebab itu kami melihat pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas. Pergerakan harga obligasi mungkin akan berkisar antara 35 – 65 bps hari ini,” ungkap analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (28/6/2019).
Adapun sentiment kenaikkan harga obligasi datang dari ditembusnya area resistensi obligasi berdurasi 15y dan 20y. Sehingga membuat probabilitas pergerakan harga obligasi untuk menguat lebih besar.
Sementara itu, sentimen diperdagangan hari ini, akan dimulai dari semakin dekatnya pertemuan antara Amerika dan China yang akan dihelat pada akhir pekan ini, yang dimana itu artinya pertemuan KTT G20 juga dimulai.
Ada kemungkinan gencatan senjata itu akan datang, karena pembicaraan baru antara kedua pemimpin akan dimulai. Perbedaan pandangan akan kembali dicoba untuk diselesaikan, meskipun keinginan kedua Negara berbeda.
Meskipun banyak yang merespon bahwa kedua Negara tersebut akan mencapai kesepakatan, namun tidak ada salahnya untuk dinantikan, apalagi Steven mengatakan bahwa 90% kesepakatan sudah mengarah kesana.
Sebelum pertemuan tersebut, Trump mengatakan bahwa ekonomi China sedang mengalami perlambatan, mungkin saja kita akan membuat kesepakatan.
Namun disatu sisi, saya juga sangat senang dimana posisi kita sekarang. Trump juga sepakat bahwa tidak ada prasyarat dalam pertemuan nanti.
Kami percaya bahwa jika pertemuan berjalan dengan baik, China akan kembali ke meja perundingan dan memberikan sesuatu yang baik. Sama halnya dengan China yang mengatakan bahwa, tidak ada perubahan kondisi untuk kesepakatan.
Permintaan China adalah; Amerika harus menghapus semua tarif tambahan, menetapkan target pembelian barang China sesuai dengan permintaan riil, dan yang terpenting adalah memastikan bahwa teks kesepakatan itu seimbang untuk memastikan martabat kedua negara.
Di satu sisi, Amerika juga memiliki permintaan yaitu; mendesak perubahan structural pada kebijakan China untuk melindungan kekayaan intelektual Amerika, dan mengakhiri transfer teknologi secara paksa ke Perusahaan Perusahaan China.
Satu sisi kami melihat bahwa permintaan dari kedua Negara bukanlah tidak dapat dilakukan, semua permintaan dapat dilakukan asalkan ada keinginan untuk saling mengalah dalam beberapa point. Yang harus dicari adalah persamaannya, bukan perbedaannya. Apabila yang dicari perbedaannya, maka mau sampai kapanpun damainya antara China dan Amerika itu cuma mimpi disiang bolong.
Sebagai informasi, mereka akan bertemu pada pukul 11.30 pagi di hari Sabtu pekan ini. Selain itu, focus selanjutnya dari pertemuan itu adalah mencegah Amerika untuk memberikan tarif lebih lanjut sebesar $300 miliar dalam bentuk barang barang China, dari mulai smartphone hingga pakaian anak anak.
Huawei akan menjadi focus utama juga dalam pembicaraan nanti, karena biar bagaimanapun Huawei memiliki banyak hambatan yang harus diselesaikan terkait dengan program 5G.
Beralih dari sana, pada akhirnya MK telah menyelesaikan sidangnya dan memberikan keputusan untuk menolak tuntutan pemohon.
“Hal ini merupakan kabar yang baik karena saat ini kepastian akan masa depan Indonesia sudah terlihat, begitupun dengan kebijakan ekonomi yang saat ini sedang berjalan. Hal ini akan menjadi keyakinan bagi para pelaku pasar dan investor dalam jangka kurun 5 tahun kedepan. Kami merekomendasikan beli hari ini, dengan volume kecil. Tetap hati hati dan cermati,” jelas analis Pilarmas.

