Volume SUN Diperdagangan Selasa Kemarin Senilai Rp16,16 Triliun dari 41 Seri
Pasardana.id – Riset harian fixed income MNC Securities yang dirilis Rabu (26/6/2019) mengungkapkan, volume perdagangan Surat Utang Negara (SUN) yang dilaporkan pada perdagangan kemarin (25/6), tercatat lebih besar daripada perdagangan sebelumnya (24/6), yaitu tercatat senilai Rp16,16 triliun dari 41 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp8,89 triliun.
Adapun Obligasi Negara seri FR0078 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp5,16 triliun dari 141 kali transaksi di harga rata - rata 105,93% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0077 senilai Rp1,71 triliun dari 57 kali transaksi di harga rata - rata 104,65%.
Sementara itu, Project Based Sukuk seri PBS014 menjadi Surat Berharga Syariah Negara terbesar yaitu sebesar Rp1,52 triliun dari 24 kali transaksi dan diikuti oleh volume seri PBS019 sebesar Rp252,00 miliar dari 11 kali transaksi.
Adapun untuk Sukuk Ritel Negara dengan seri SR011 didapati volume sebesar Rp218,76 miliar untuk 11 kali transaksi.
Sementara itu, dari perdagangan surat utang korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan mengalami kenaikan dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya senilai Rp1,68 triliun dari 57 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI Tahap II Tahun 2017 Seri D (BBRI02DCN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp166,00 miliar dari 4 kali transaksi di harga 100,00% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap I Tahun 2018 Seri A (BEXI04ACN1) senilai Rp160,00 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 98,78% yang kemudian diiringi dengan Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2017 Seri A (TUFI03ACN2) sebesar Rp100,00 miliar untuk 11 kali transaksi di harga 100,76%.
Sementara itu, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup menguat sebesar 19,00 pts (0,13%) di posisi 14125,00 per dollar Amerika yang bergerak menguat selama sesi perdagangan.
Nilai tukar Rupiah tersebut bergerak pada kisaran 14108,00 hingga 14148,00 per dollar Amerika.
Apresiasi nilai tukar rupiah tersebut terjadi ditengah sebagian besar penguatan nilai mata uang regional.
Adapun yang memimpin penguatan mata uang regional didapati pada mata uang Yen Jepang (JPY) sebesar 0,26% yang kemudian diikuti oleh mata uang Rupiah Indonesia (IDR) sebesar 0,13% dan Peso Filipina (PHP) sebesar 0,06%.
Sedangkan mata uang regional yang mengalami pelemahan terbesar didapati pada mata uang Ringgit Malaysia (MYR)) sebesar 0,10% dan diikuti oleh Renminbi China (CNY) yang melemah sebesar 0,04%.
Selanjutnya, mata uang Dollar Taiwan (TWD) yang didapati bergerak melemah terbatas sebesar 0,02% terhadap Dollar Amerika.

