Harga SUN Diperdagangan Akhir Pekan Lalu Bervariasi Cenderung Naik Seiring Penguatan Rupiah
Pasardana.id - Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan akhir pekan lalu (21/6), bergerak dengan arah perubahan yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika dan beberapa sentimen eksternal.
Dalam riset harian yang dirilis Senin (24/6/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, pada akhir pekan lalu (21/6), perubahan harga Surat Utang Negara bergerak dengan arah yang beragam dengan kecenderungan mengalami kenaikan yang terbatas ditengah nilai tukar Rupiah yang cenderung mengalami penguatan pada beberapa terakhir.
Sementara itu, pada hari ini (24/6), akan dirilis juga data neraca perdagangan Indonesia untuk periode Mei 2019.
Dari beberapa sentimen tersebut, para pelaku pasar cenderung untuk menahan diri melakukan transaksi di pasar sekunder dan melakukan aksi wait and see yang tercermin dari turunnya volume peradagangan kemarin dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya.
Selain itu, turunnya harga Surat Utang Negara pada perdagangan akhir pekan kemarin dipicu juga dari faktor meningkatnya harga komoditas minyak dunia. “Kenaikan harga komoditas minyak akan meningkatkan biaya impor sehingga kebutuhan akan Dollar Amerika juga semakin tinggi yang pada akhirnya mengganggu pergerakan nilai tukar Rupiah dan juga pergerakan harga Obligasi Negara,” jelas I Made.
Lebih rinci diungkapkan, perubahan tingkat imbal hasil yang bervariasi pada perdagangan akhir pekan kemarin bergerak hingga sebesar 22 bps yang didorong oleh adanya pergerakan harga Surat Utang Negara yang mencapai 73 bps.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan hingga sebesar 7 bps di tengah adanya perubahan harga yang mencapai 14 bps.
Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami rata-rata penurunan sebesar 8 bps didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 12 bps hingga 110 bps.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (diatas 7 tahun) bergerak dengan kecenderungan mengalami penuruanan hingga sebesar 14 bps didorong oleh adanya kenaikan harga yang mencapai 145 bps.
Adapun dari Surat Utang Negara seri acuan, kenaikan imbal hasil terjadi pada sebagian seri hingga 2 bps setelah mengalami penurunan harga yang mencapai 17 bps.
Disisi lain, Imbal hasil Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika menunjukkan kenaikan yang terjadi pada sebagian besar seri Surat Utang Negara.
Imbal hasil dari INDO24 mengalami kenaikan sebesar 3,6 bps di level 2,973% didorong oleh adanya koreksi harga hingga 16,4 bps.
Adapun imbal hasil dari INDO29 dan INDO44 pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami kenaikan di kisaran 3,6 bps hingga 5,4 bps yang masing-masing berada di level 3,372% dan 4,252% yang diakibatkan oleh penurunan harga masing-masing sebesar 47,3 bps dan 69 bps.
Sedangkan untuk INDO49 mengalami juga ikut mengalami kenaikan imbal hasil di level 4,183% yang berdampak setelah terjadinya penurunan harga sebesar 99 bps.

