ANALIS MARKET (21/6/2019) : Berpotensi Menguat Terbatas, IHSG Diproyeksi Akan Ditradingkan Pada Level 6.309 – 6.364
Pasardana.id – Riset harian pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, diperdagangan hari ini, Jumat (21/6/2019), para pelaku pasar dan investor bakal mencermati beberapa sentiment, mulai dari; hasil rapat Bank Sentral Jepang yang kemarin juga baru saja selesai merilis hasil pertemuan mereka.
Bank of Japan pada akhirnya tidak mengubah tingkat suku bunga mereka kemarin. Dewan tidak akan membuat perubahan material pada pernyataan kebijakannya.
Selain itu, Gubernur Kuroda juga menegaskan kembali bahwa Bank of Japan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga momentum untuk mencapai target inflasi, sembari mempertimbangkan biaya dan manfaat dari pelonggaran tambahan.
Imbal hasil Obligasi Pemerintah 10y, akan bergerak dalam retang plus minus 20 basis dari titik 0, dan tidak boleh dianggap terlalu ketat karena hal ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dalam pergerakan.
Kuroda juga mengatakan bahwa Dia prihatin terhadap dampak dari proteksionisme perdagangan dan Dewan juga telah melakukan diskusi yang mendalam tentang ekonomi global, dari hasil tersebut Dewan juga tidak melihat ada perubahan pandangan bahwa akan ada kenaikkan pada paruh ke 2 nanti pada tahun ini.
Mengenai efek samping dari kebijakan Bank of Japan, Kuroda mengatakan tidak ada bukti yang lebih helas bahwa perataan imbal hasil kurva memiliki dampak negative terhadap perekonomian Jepang.
Setelah pengumuman The Fed kemarin, tampaknya Trump masih menunjukkan ketidakpuasannya terhadap Powell.
Trump yakin dan percaya bahwa, Dia memiliki wewenang untuk mengganti Powell sebagai ketua The Fed.
Menurut Trump, Dia bisa menurunkan Powell menjadi Gubernur, tetapi hal itu tidak akan dilakukan Trump dalam waktu dekat. Namun Bank Sentral The Fed memiliki tanggung jawab terhadap Kongres, bukan kepada White House.
Lucunya adalah, pengacara White House masih terus berfikir bahwa masih ada cara untuk menindaklanjuti keinginan Presiden, meskipun diantara mereka juga tidak setuju dengan gagasan mereka untuk melengserkan Powell dari posisinya.
Undang Undang Federal Reserve memberikan perlindungan eksplisit bagi Gubernur The Fed terhadap pemecatan oleh Presiden kecuali karena ada suatu sebab.
Dalam pertemuan Antara China dengan Korea Utara, Xi Jinping mengatakan bahwa China bersedia untuk memainkan perang yang positif dalam usaha untuk denuklirisasi semenanjung Korea dan mendorong untuk penyelesaian beberapa hal politik selama pertemuan berlangsung.
Kedatangan Xi langsung disambut oleh Kim di Bandara ditemani dengan ratusan ribu orang. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan kedua Negara terus meningkat sejak kedatangan Kim ke Beijing tahun lalu.
Dari dalam negeri, BI tetap mempertahankan suku bunga acuan pada level 6%, suku bunga deposit pada level 5.25% dan suku bunga pinjaman pada level 6.75%.
Untuk menambah ketersediaan likuiditas perbankan dalam pembiayaan ekonomi, BI memutuskan untuk menurunkan GWM Rupiah untuk Bank Umum Konvensional dan Bank Syariah.
Menurunnya GWM 50 basis poin dinilai dapat menambahkan likuiditas bank sehingga meningkatkan pertumbuhan kredit menjadi 10 – 12%.
BI memproyeksikan terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi di Kuartal II-2019 yang berasal dari penurunan ekspor akibat perang dagang serta terbatasnya permintaan dunia dengan turunnya harga komoditas.
BI memperkirakan, PDB 2019 tumbuh di titik tengah sasaran 5-5,4%. Selain itu, BI juga memperkirakan surplus neraca modal dan finansial dapat lebih baik dari tahun sebelumnya meskipun defisit neraca perdagangan meningkat sesuai dengan pola musiman.
Ditahannya tingkat suku bunga Bank Indonesia memang membuat para pelaku pasar kecewa.
Namun demikian, menurut kami hal ini merupakan sesuatu yang wajar, karena resikonya akan cukup besar apabila Bank indoensia menurunkan tingkat suku bunga terlebih dahulu ketimbang The Fed.
Bola panas kembali lagi ke The Fed dalam hal penurunan tingkat suku bunga. Apabila The Fed menurunkan tingkat suku bunga, kemungkinan kita untuk turun juga hanya tinggal menunggu waktu saja.
Fokus berikutnya adalah data Exports dan Imports serta Trade Balance. Hal ini merupakan sesuatu yang amat penting, karena tidak akan ada pemangkasan tingkat suku bunga apabila ternyata indicator ekonomi kita tidak mendukung hal itu.
“Secara teknikal, kami melihat, saat ini IHSG memiliki peluang bergerak bervarisi dengan potensi lebih besar untuk menguat namun terbatas dan IHSG akan ditradingkan pada level 6.309 – 6.364,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (21/6/2019).

