ANALIS MARKET (19/6/2019) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Menguat
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sentiment diperdagangan hari ini, Rabu (19/6/2019), dimulai dari pertemuan Bank Sentral Eropa di Sintra, Portugal yang berlangsung kemarin (18/6).
Mario Draghi selaku Presiden ECB mengatakan bahwa “stimulus tambahan akan diperlukan” jika prospek ekonomi tidak membaik.
Mario mengatakan bahwa ECB berkomitmen untuk mendukung dan mempertahankan tingkat suku bunga rendah, dan pemotongan tingkat suku bunga yang lebih lanjut tetap merupakan bagian dari tools ECB.
Pembelian asset merupakan sebuah opsi, bahkan jika opsi tersebut berarti menaikkan batas kepada berapa banyak yang dapat di beli.
“Kami melihat komentar ini merupakan komentar dovish dari ECB yang masih saja bergulat dengan perlambatan ekonomi Eropa dan tingkat inflasi yang masih bercokol dibawah targetnya,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (19/6/2019).
Mario juga mengatakan kemarin bahwa resiko dari factor geopolitik, proteksionisme, dan kerentanan di Emerging Market belum mereda dan akan membebani sector manufacture.
Pekan ini merupakan pekan Bank Sentral yang dimana akan menyedot perhatian para pelaku pasar, statement yang merebak akan menjadi panduan bagaimana pasar akan bereaksi.
Sejauh ini Bank Sentral Australia, Rusia, India, dan Chili merupakan Bank Sentral yang telah melonggarkan kebijakannya.
Lebih lanjut disampaikan oleh Mario, bahwa Dewan Pemerintahan akan meninjau dalam beberapa minggu kedepan bagaimana dan apa tools yang akan digunakan oleh ECB yang sepadan dengan tingkat resiko terhadap stabilitas harga.
Sebagai informasi, pada bulan October tahun ini Mario akan meninggalkan Bank Sentral Eropa sekaligus menjadi satu satunya Presiden ECB yang tidak pernah menaikkan tingkat suku bunga.
Para pemimpin Uni Eropa juga tengah membahas pengganti dari Mario sebagai bagian dari serangkaian kebijakan utama Eropa.
Komentar Mario membuat Stock Market di Eropa berwarna hijau sumringah mendengar hal ini.
Dan seperti biasa, Trump mengkomentari statement dari Mario Draghi melalui twitter-nya yang mengatakan bahwa “Mario baru saja mengumumkan akan lebih banyak stimulus yang akan datang, yang segera menurunkan mata uang Euro terhadap Dollar, dan menjadikan lebih tidak adil bagi mereka untuk bersaing melawan Amerika. Mereka telah lolos dari hal ini selama bertahun tahun Bersama dengan China dan negara lainnya.
“Kami melihat bahwa Trump sepertinya cemburu dengan Mario karena sejauh ini Powell tidak melakukan hal yang serupa dengan yang diinginkan oleh Trump. Tuduhan Trump berpotensi untuk menambah masalah yang akan diperdebatkan pada pertemuan para pemimpin pekan depan,” jelas analis Pilarmas.
Namun para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 berjanji untuk menahan diri dari devaluasi kompetitif dan tidak akan menargetkan nilai tukar untuk tujuan kompetitif.
Mungkin berita berikutnya akan menjadi berita baik bagi pergerakan pasar hari ini. Trump mengatakan bahwa Trump akan bertemu dengan Xi Jinping pada pertemuan G20 di Jepang. Ditambah lagi pertemuan tersebut berkemungkinan akan diperpanjang.
Trump melakukan percakapan yang sangat baik dengan Xi. Tim kami, baik Amerika maupun China akan memulai pembicaraan sebelum pertemuan antara Trump dengan Xi.
“Hal ini menambah kepercayaan pasar, kami meyakini ada sedikit aura kebaikan disana antara Trump dan Xi, meskipun kami melihat bahwa kesepakatan tidak akan dapat mudah terjadi,” sebut analis Pilarmas.
Trump menambahkan bahwa pertemuan nanti mungkin akan berjalan dengan baik. China ingin membuat kesepakatan kata Trump. Xi sendiri mengatakan bahwa Dia bersedia untuk bertemu dengan Trump dan bertukar pandangan. Tim ekonomi kedua negara harus tetap berkomunikasi tentang bagaimana menyelesaikan perbedaan. Permasalahan yang akan dibahas mulai dari tarif hingga perlindungan kekayaan intelektual China.
“Kami melihat hal ini berpotensi untuk mengakhiri pertikaian yang Trump mulai, karena biar bagaimanapun dia membutuhkan kesepakatan ini sebagai bagian dari kampanye Trump,” jelas analis Pilarmas.
Sementara itu, dari dalam negeri pelaku pasar cenderung menunggu kebijakan dari BI terkait suku bunga acuan yang rencananya pertemuan tersebut akan dimulai pada siang ini.
Pergerakan suku bunga BI dalam beberapa tahun terakhir sangat ketergantungan pada pergerakan kurs daripada inflasi.
“Kami melihat potensi BI dalam menahan suku bunga kali ini masih cukup besar. Kebijakan ini dapat berdampak langsung terhadap stabilitas rupiah, sehingga apabila BI menurunkan suku bunga sebelum Fed memutuskan kebijakan suku bunganya dinilai cukup berisiko terhadap interswap differential dan aliran modal masuk, sehingga rupiah memiliki risiko yang cukup besar,” jelas analis Pilarmas.
“Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan IHSG akan ditradingkan pada level 6.200 – 6.336,” sebut analis Pilarmas.

