Volume SUN Diperdagangan Senin Kemarin Senilai Rp6,73 Triliun dari 37 Seri

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset fixed income MNC Securities yang dirilis Selasa (18/6) menyebutkan, volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin (17/6) tercatat senilai Rp6,73 triliun dari 37 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,06 triliun.

Adapun Obligasi Negara seri FR0077 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,29 triliun dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 104,07% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0068 senilai Rp979,02 miliar dari 39 kali transaksi di harga rata - rata 102,98%.

Sedangkan Sukuk Negara Ritel seri SR011 menjadi Surat Berharga Syariah Negara terbesar yaitu sebesar Rp186,11 miliar dari 68 kali transaksi dan diikuti seri PBS006 dengan volume sebesar Rp150,00 miliar untuk 5 kali perdagangan.

Sementara itu, dari perdagangan surat utang korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp492,47 miliar dari 39 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap IV Tahun 2019 Seri B (BEXI04BCN4) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp50,00 miliar dari 1 kali transaksi di harga 100,62% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank PANIN Tahap II Tahun 2017 (PNBN02SBCN2) senilai Rp50,00 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 100,50% yang kemudian diiringi dengan Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multigriya Finansial Tahap VIII Tahun 2019 Seri B (SMFP04BCN8) sebesar Rp50,00 miliar untuk 1 kali transaksi di harga 100,45%. 

Sedangkan nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah terbatas sebesar 9,00 pts (0,06%) di posisi 14334,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan dan bergerak pada kisaran 14334,00 hingga 14355,00 per dollar Amerika.

Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut terjadi ditengah pelemahan mata uang regional dimana yang memimpin pelemahan mata uang regional didapati pada mata uang Baht Thailand (THB) sebesar 0,54% dan diikuti oleh Ringgit Malaysia (MYR) sebesar 0,28%. Sementara itu untuk mata uang Peso Filipina (PHP) dan Rupee India (INR) masing-masing melemah sebesar 0,25% dan 0,15%.

Sedangkan mata uang yang mengalami penguatan mata uang regional didapati pada mata uang Dollar Singapura (SGD) dan Dollar Taiwan (TWD) yang keduanya menguat sebesar 0,04% yang diiringi dengan mata uang Renminbi China (CNY) sebesar 0,01% terhadap Dollar Amerika.