ANALIS MARKET (07/5/2019) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi masih belum ada tanda-tanda kehidupan setelah sebelumnya mengalami penurunan kembali diperdagangan kemarin (06/5).
Bahkan, pasar obligasi diperkirakan masih akan tertekan selama sepekan kedepan, ditengah masih tingginya volatilitas yang terjadi dipasar modal. Rupiah yang melemah secara drastis akan mendorong pasar obligasi juga mengalami pelemahan.
Lebih lanjut, analis Pilarmas menilai, diperdagangan Selasa (07/5/2019) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas.
Keterbatasan ini datang dari adanya lelang obligasi konvensional yang akan hadir hari ini, yang dimana berpotensi untuk mengubah pergerakan pasar obligasi menjadi penguatan meskipun hanya sementara atau justru akibat tingginya imbal hasil yang diminta membuat pasar obligasi akan terus terjerembab.
Sementara itu, diperdagangan hari ini (07/5), sentiment akan datang dari Presiden Trump, yang dimana Amerika tampaknya akan menaikkan tarif barang barang China pada hari Jumat nanti dan menuduh China mundur dari komitmen yang dibuatnya selama negosiasi berlangsung. Namun demikian, pembicaraan mengenai perdagangan akan terus berlanjut, dan delegasi China akan mengunjungi Washington pada hari Kamis dan Jumat, atau berkesempatan akan datang lebih awal di hari Rabu.
Robert juga menyampaikan bahwa kami merasa ada penurunan komitmen dari China. Dalam pandangan kami, tentu hal itu tidak dapat diterima.
Robert juga menambahkan bahwa masalah signifikan tetap tidak terselesaikan, termasuk didalamnya apakah tarif akan tetap berlaku atau tidak.
Perjanjian yang telah didiskusikan dan disepakati sebelumnya dalam bentuk draft, akhir pekan lalu telah dikirimkan kembali oleh China yang dimana China mengubah beberapa draft point kesepakatan yang berbeda.
Dititik inilah, 90% draft yang sebelumnya telah hampir selesai, namun dibuka kembali oleh China untuk negosiasikan.
Dari sisi Amerika, mereka tidak ingin membahas masalah yang sudah selesai. Pejabat Amerika mengatakan, mereka juga belum melakukan komunikasi dengan Liu He dalam 24 jam terakhir, namun seharusnya Liu He memimpin negosiasi pada pekan ini, namun belum ada konfirmasi lebih lanjut terkait hal itu.
Dari sisi China, para pejabat China mengatakan kepada rekan China di Amerika, bahwa China tidak akan menyetujui perjanjian perdagangan yang mengharuskan China untuk merevisi undang undang nya.
Namun pejabat dari Amerika mengatakan bahwa China sebelumnya telah setuju untuk mengubah hukumnya sebagai bagian dari kesepakatan.
Revisi undang undang yang dimaksud adalah mengenai pengungkapan teknologi hak milik dan kekayaan intelektual lainnnya bagi Perusahaan Amerika yang akan melakukan Bisnis di China.
“Kami melihat masalah ini kian pelik, namun disatu sisi kami menghormati juga keputusan China, bahwa mereka juga sedari awal mengatakan bahwa negosiasi tersebut harus berjalan adil, setara, dan 2 arah. Pekan ini akan menjadi pekan yang tidak baik, karena kesepakatan yang hampir 90% jadi, malah sekarang jadi menggantung. Kami merekomendasikan jual hari ini, namun sudah boleh masuk sedikit demi sedikit karena imbal hasil obligasi Indonesia saat ini sudah sangat menarik. Sehingga tidak boleh kehilangan peluang dalam mendapatkan obligasi,” ungkap analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (07/5/2019).

