ANALIS MARKET (23/5/2019) : Kemungkinan Rupiah Melanjutkan Pelemahan Menuju Kisaran Antara Rp.14.530 - Rp.14.550 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat ‘merah’, sebagai indikasi potensi koreksi di bursa Asia hari ini, Kamis (23/5/2019), termasuk indeks di bursa Indonesia (IHSG) yang masih terbawa sentimen negatif dari kerusuhan di beberapa tempat di Jakarta.
“Walaupun Yen dan HK dolar menguat pagi ini tetapi kemungkinan rupiah masih berlanjut melemah menuju kisaran antara Rp.14.530 - Rp.14.550 per USD (kurs tengah Bloomberg) meski tetap dalam penjagaan BI,” jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom dalam riset yang dirilis Kamis (23/5/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti kinerja perbankan per Maret 2019 (Q1-2019) masih solid dengan pertumbuhan kredit sebesar 1,5% dan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 7,17% yoy, dan LDR sebesar 94% – diatas ketetapan BI 92%.
Kinerja lainnya seperti ROA naik menjadi 2,6%, BOPO turun menjadi 82,92%, NIM naik menjadi 4,86%, dan liquid asset ratio membaik menjadi 16%.
Sementara dari eksternal, OECD pangkas proyeksi ekonomi global 2019 dari proyeksi sebelumnya 3,3% menjadi 3,2%.
Sebelumnya IMF dan Bank Dunia juga memangkas pertumbuhan egokoni global menjadi 3,2% dan 2,9%.
Revisi turun ini karena perang dagang AS-China yang kembali memanas dan berharap bisa segera berdamai. OECD proyeksikan ekonomi global 3,3% di tahun 2020.

