ANALIS MARKET (23/5/2019) : IHSG Diprediksi Bergerak Bervariasi dengan Potensi Menguat Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, diperdagangan Kamis (23/5) pagi ini, para pelaku pasar akan mencermati risalah FOMC meeting yang telah terbit dini hari tadi.

Pejabat The Fed menyampaikan bahwa dalam beberapa pertemuan terakhir, pendekatan terhadap perubahan tingkat suku bunga “akan sesuai untuk beberapa waktu kedepan”.

The Fed juga menilai bahwa turunnya inflasi hanya akan terjadi untuk sementara waktu.

Powell menilai tidak ada alasan untuk tingkat suku bunga bergerak naik atau turun. Hal ini menunjukkan bahwa The Fed lebih optimis tentang prospek ekonomi 2019 sebelum pada akhirnya Trump menaikkan tarif impor terhadap China.

The Fed akan terus melihat data ekonomi yang masuk dan akan lebih sabar untuk melakukan pengambilan keputusan, baik itu menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga.

The Fed juga tengah membahas mengenai penyesuaian komposisi jatuh tempo portfolio Bank Sentral.

The Fed juga mengatakan bahwa pendekatan proporsional akan selaras dengan pernyataan Committee sebelumnya bahwa perubahan target untuk tingkat dana Federal Reserve adalah cara dimana Committee untuk menyesuaikan sikap kebijakan moneter.

Lagi-lagi gaung dikalangan investor mengatakan bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga di akhir tahun karena kekhawatiran atas inflasi yang terus berjalan dibawah target 2%.

Baru saja kemarin Amerika memberikan kelonggaran terhadap proses masuknya Huawei ke dalam daftar hitam, Amerika kembali sedang mempertimbangkan untuk memasukkan 5 Perusahaan China kedalam daftar hitamnya.

Hal ini sontak menambah tekanan antara kedua negara. Apakah hal ini dilakukan oleh Trump untuk menekan China? Atau memang Trump berusaha mendorong China ke titik tertentu untuk mengikuti apa yang Amerika inginkan?

Atas sikap Amerika, Presiden Xi Jinping mengajak warga China untuk bergabung dengannya dalam “New Long March”.

Hal ini menggambarkan bahwa adanya pencapaian kemajuan meskipun dalam fase yang sulit ditengah negosiasi kesepakatan dagang dimana Amerika terus menekan China semakin dalam.

Saat ini focus China adalah menyusun rencana untuk menyelamatkan Huawei apabila jika diperlukan.

Selain itu, China juga akan menunggu provokasi selanjutnya dari Amerika terkait menjelang pertemuan antara Trump dan Xi Jinping di Osaka, Jepang.

Beralih kedalam Negeri, tensi politik yang kian meninggi semakin membebani pergerakan IHSG, sehingga memberikan sinyal untuk bergerak bervariasi.

Namun di pasar obligasi, semakin tinggi tingkat resikonya suatu negara, tentu imbal hasil yang diminta akan semakin tinggi. Oleh sebab itu, ada potensi penurunan kembali di pasar obligasi.

Di pasar saham sendiri, apabila situasi dan kondisi hari ini cukup kondusif, besar kemungkinan IHSG akan bergerak menguat, karena IHSG sudah beberapa hari ini hanya menunggu saat yang tepat untuk kembali bangkit.

“Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG akan bergerak bervariasi dengan potensi menguat terbatas dan ditradingkan pada level 5.917 – 5.995,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (23/5/2019).