Wall Street Kembali Melemah
Pasardana.id - Setelah sempat menguat tiga sesi beruntun, Wall Street kembali melemah pada Jumat (17/5/2019) setelah berlarutnya tensi antara Amerika Serikat dan Tiongkok merontokkan saham sektor industri.
Seperti dilansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 98,68 poin, atau sekitar 0,38 persen, menjadi 25.764. Indeks S&P 500 melemah 16,79 poin, atau sekitar 0,58 persen, menjadi 2.859,53. Indeks komposit Nasdaq merosot 81,76 poin, atau sekitar 1,04 persen, menjadi 7.816,29.
Indeks sektor industri anjlok 1,1 persen setelah saham Caterpillar, 3M, Textron, General Dynamics, dan Fedex masing-masing turun 3,04 persen, 1,58 persen, 3,69 persen, 2,05 persen, dan 3,33 persen.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Juni 2019 turun US$10,5, atau sekitar 0,82 persen, menjadi US$1.275,7 per ons. Indeks dolar AS naik 0,12 persen menjadi 97,97.
Bursa saham Eropa diwarnai dengan pelemahan pada Jumat, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 0,4 persen. Meski demikian, angka indeks masih mencatatkan peningkatan 1,2 persen sepekan terakhir, kinerja terbaik sejak awal April lalu.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, berakhir datar dengan pergerakan turun hanya 4,89 poin menjadi 7.348,62. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, turun 71,43 poin, atau sekitar 0,58 persen, menjadi 12.238,94.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melemah 24,20 poin, atau sekitar 0,26 persen, menjadi 9.280,10. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melorot 9,87 poin, atau sekitar 0,18 persen, menjadi 5.438,23.
Nilai tukar pound sterling melemah untuk sesi ke-10 beruntun terhadap dolar AS pada Jumat, mencapai nilai tukar terendah dalam empat bulan terakhir US$1,2733 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,6 persen menjadi 1,1414 euro per pound yang merupakan nilai tukar terendah sejak 15 Februari lalu.

