ANALIS MARKET (26/4/2019) : IHSG Berpotensi Bergerak Bervariasi dan Ditradingkan Pada Level 6.340 - 6.419
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sentimen akhir pekan ini, Jumat (26/4/2019), akan dimulai dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kemarin (24-25 April) yang memberikan keputusan untuk mempertahankan tingkat suku bunganya.
Bank Indonesia kemarin (25/4) menyampaikan untuk mendorong pertumbuhan permintaan domestik, mereka juga akan memperluas kebijakannya menjadi lebih akomodatif. Selain itu, Bank Indonesia juga akan memperkuat eksport agar Current Account Deficit dapat diupayakan berada di 2.5% dari GDP. Sementara itu dari Rupiah, mereka juga menilai masih akan bergerak stabil.
Hasil rapat tersebut, Bank Indonesia juga mengeluarkan enam kebijakan, yaitu meningkatkan ketersediaan likuiditas dan mendukung pendalaman pasar keuangan melalui penguatan strategi operasi moneter, mendorong efisiensi pembayaran ritel melalui perluasan layanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia/SKNBI (penambahan waktu dan percepatan setelmen, peningkatan batas nominal transaksi, dan penurunan tarif), Mendorong sisi supply transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), khususnya melalui penyederhanaan ketentuan kewajiban underlying transaksi, mendorong implementasi penyelenggara sarana pelaksanaan transaksi di pasar uang dan pasar valas, mengembangkan pasar Surat Berharga Komersial (SBK) sebagai alternatif sumber pendanaan jangka pendek oleh korporasi, dan mendorong perluasan elektronifikasi bansos non tunai, dana desa, moda transportasi, dan operasi keuangan pemerintah.
“Kami melihat Bank Indonesia masih tetap mempertahankan sikap kehati hatiannya meskipun The Fed menyatakan tidak akan menaikkan tingkat suku bunga tahun ini, yang dimana seharusnya menjadi sebuah kesempatan bagi Bank Indonesia untuk, “setidaknya” memikirkan untuk menurunkan tingkat suku bunganya,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (26/4/2019).
Sementara dari Bank of Japan, mereka juga tidak ada perubahan terkait dengan tingkat suku bunganya, meskipun Bank of Japan sudah mendapatkan panggilan dari anggota parlemen, investor, dan industry untuk lebih fleksibel terhadap target.
Mereka juga menyampaikan 9 tahun stimulus moneter masih belum cukup untuk mencapai inflasi 2%, sedangkan tujuan dari efek samping kebijakan tersebut sudah mulai terlihat.
Tidak hanya itu saja, mereka juga menyampaikan akan mempertahankan suku bunga pada level rendah saat ini untuk “periode yang lebih panjang”, yang itu artinya setidaknya hingga musim semi 2020, itupun dengan proyeksi inflasi 1.1% saja.
Beralih dari sana, Presiden Tiongkok, Xi Jinping akan mempertahankan proyek infrastruktur andalannya yaitu belt and road atau yang lebih dikenal dengan jalur sutera. Sekitar 5000 peserta dari seluruh dunia akan menghadiri pidato Xi pada hari ini, Jumat pagi di Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing.
Proyek ini kerap kali dikritik karena dianggap membebani Negara berkembang terkait dengan pinjaman yang tidak bisa dibayar.
Belt and road ini telah dimulai sejak 2013 dimana Pemerintah China telah menanamkan investasinya dari Afrika Selatan ke Pasifik Selatan.
Terkait dengan pembiayaan, Gubernur PBOC, Yi Gang menyampaikan bahwa akan membangun system pembiayaan dan investasi yang terbuka dan berorientasi pasar.
Bulan Maret 2019 lalu, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, ingin menggabungkan pengetahuan manufacture dan konstruksi dengan teknologi canggih dari wilayah Barat pada program perdagangan dan infrastructure global serta menjanjikan kerja sama yang lebih besar dengan Perusahaan Amerika dan Eropa terkait pembangunan Belt and Road.
Pekan ini juga, Kim Jong Un mengundang Putin untuk membahas lebih lanjut mengenai potensi perdamaian denuklirisasi.
Beberapa hari kedepan mungkin akan menjadi titik kritis yang dinantikan oleh investor terkait dengan kinerja emiten di China.
Beberapa Perusahaan terbesar Nasional dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan. Namun keraguan timbul kemarin yang membuat Index Shangai turun tajam, menjadi yang terburuk sejak October tahun lalu. Diharapkan laporan tersebut akan keluar sebelum 30 April nanti.
Selain itu, indeks DJI juga bergerak melemah akibat laporan emiten 3m yang jauh dibawah pasar bahkan merupakan yang terburuk sejak Black Monday 1987.
Hal ini akan memberikan tekanan lebih besar meskipun Facebook dan Microsoft mengeluarkan laporan yang positif.
“Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG berpotensi bergerak bervariasi dan ditradingkan pada level 6.340 - 6.419,” jelas analis Pilarmas.

