Imbal Hasil SUN Diperdagangan Senin Kemarin Naik Seiring Penguatan Harga Minyak Mentah Dunia

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara, imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 22 April 2019 kemarin, cenderung mengalami kenaikan.

Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, imbal hasil Surat Utang Negara yang cenderung bergerak dengan mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin, terjadi ditengah penguatan harga minyak mentah dunia.

Dijelaskan, saat harga minyak naik maka biaya impor komoditas ini akan menjadi lebih tinggi sehingga kebutuhan terhadap Dollar juga akan melonjak, yang pada akhirnya akan menekan Rupiah. Ketika Rupiah tertekan maka akan berdampak pada penurunan harga Obligasi.

Disamping itu, turunnya harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin juga di pengaruhi oleh aksi ambil untung (profit taking) para pelaku pasar yang memanfaatkan momentum pasca Pemilihan Presiden 2019.

“Selain itu, sebagian pelaku pasar dengan tenor panjang akan lebih memilih untuk menahan diri melakukan transaksi di pasar sekunder dan cenderung untuk mengikuti proses lelang yang akan diselenggarakan pada hari ini. Hal ini terindikasi pada volume perdagangan yang lebih kecil dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya,” jelas I Made dalam riset yang dirilis Selasa (23/4/2019).

Lebih rinci diungkapkan, perubahan tingkat imbal hasil pada perdagangan awal pekan ini mengalami kenaikan hingga 8 bps dengan rata - rata sebesar 1,4 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor panjang dibandingkan tenor pendek.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami kenaikan hingga sebesar 2,1 bps dengan didorong oleh adanya penurunan harga yang hingga 5 bps.

Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) terlihat mengalami kenaikan mencapai 3 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang hingga 13 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) ditutup dengan kenaikan dengan perubahan imbal hasil berkisar hingga sebesar 8 bps dengan adanya perubahan harga hingga sebesar 67,5 bps. 

Secara keseluruhan, perubahan imbal hasil pada perdagangan kemarin yang  juga berdampak terhadap besarnya perubahan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan, dimana untuk 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 3 bps di level 7,088% dan 10 tahun mengalami perubahan sebesar 3,4 bps di level 7,594%. Sementara itu, untuk seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 3 bps dilevel 8,028% dan untuk seri acuan dengan tenor 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 4 bps di level 8,169%. 

Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan seiring dengan tren kenaikan imbal hasil surat utang global.

Imbal hasil dari INDO24 mengalami kenaikan sebesar 0,3 bps di level 3,435% setelah mengalami koreksi harga sebesar 1,3 bps dan imbal hasil dari INDO29 ditutup dengan kenaikan sebesar 0,1 bps di level 3,873% didorong oleh adanya koreksi harga sebesar 0,8 bps.

Adapun imbal hasil dari INDO49 ditutup naik sebesar 0,2 bps di level 4,619% setelah mengalami koreksi harga sebesar 3,3 bps. Adapun imbal hasil dari INDO44 mengalami penurunan sebesar 0,2 bps di level 4,746% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 3,1 bps.