ANALIS MARKET (28/2/2019) : Pasar Obligasi Masih Berpotensi Untuk Bergerak Bervariatif
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi bergerak anomaly kemarin. Memang benar secara teknikal analisa pasar obligasi seharusnya masih akan bergerak mengalami penguatan. Namun ternyata, selain obligasi berdurasi 5y, obligasi acuan lainnya yaitu 10y, 15y, dan 20y terlihat mengalami pelemahan meskipun bergerak dalam rentang yang terbatas.
Lebih lanjut analis Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, pagi ini pasar obligasi masih berpotensi untuk bergerak bervariatif dengann cenderung mengarah ke positif.
Beberapa sentiment akan mempengaruhi pergerakan obligasi hari ini, diantaranya adalah; Presiden Trump mengangkat prospek untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping untuk melakukan penandatanganan kesepakatan.
Ditengah euphoria tersebut, Perwakilan Dagang Amerika Robert Lighthizer memilih untuk bersikap lebih hati hati. Robert mengatakan itu kepada anggota parlemen bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum Pemerintah mencapai kesepakatan perdagangan dengan China.
Tugas sulit berikutnya adalah ketika mengimplementasikan kesepakatan teersebut.
Didepan Ways and Means Committee, Robert juga mengatakan bahwa, Robert menginginkan kesepakatan yang dapat dijalankan bersama sama khususnya oleh China untuk melakukan reformasi menyeluruh terutama di bidang hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi.
Namun dari semua itu, kesepakatan tersebut adalah memastikan bahwa China akan mematuhi aturan yang telah disepakati bersama.
Menteri Keuangan, Steven Mnuchin juga mengatakan bahwa pertemuan kedua pemimpin di Resort Mar-a-Lago di Florida sedang direncanakan sementara.
Beralih dari sana, pertemuan kedua antara Presiden Trump dengan Kim Jong Un terlihat sangat optimis.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Trump menyampaikan bahwa Korea Utara memiliki potensi ekonomi yang luar biasa, dan Trump berharap dapat menyaksikannya terjadi.
Pertemuan kedua negara diharapkan dapat memberikan pengumuman yang luar biasa dari hasil pertemuan tersebut yang berakhir pada hari ini.
Hal ini tentu merupakan euphoria yang sangat positif, namun ternyata sepertinya tidak akan memberikan implikasi terlalu banyak pada pergerakan Indeks hari ini. Hal ini dikarenakan meningkatnya tensi hubungan antara India dan Pakistan yang diakibatkan oleh bom mobil bunuh diri yang terjadi di Kashmir sehingga menyebabkan sedikitnya 40 polisi paramiliter India meninggal.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menyerukan pembicaraan dengan India untuk segera duduk dan berbicara.
Mike Pompeo juga menelepon Menteri Luar Negeri kedua negara pada hari Rabu kemarin. Mike meminta untuk menahan diri.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi juga mengatakan prihatin atas ketegangan yang berkembang dan berahap India dan Pakistan dapat memecahkan masalah melalui perundingan.
“Melihat hal ini, kami melihat obligasi akan bergerak terbatas dan bervariasi hari ini. Oleh sebab itu, sentiment berikutnya akan menjadi penggerak pasar hari ini,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (28/2/2019).

