ANALIS MARKET (26/2/2019) : Pasar Obligasi Berpotensi Menguat Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi diperdagangan kemarin (25/2) pada akhirnya kembali mengalami penurunan imbal hasil akibat terpapar oleh radiasi positif damainya perundingan Amerika dan China.
Meskipun tidak banyak, namun lagi-lagi sentiment positif yang diberikan oleh perundingan tersebut dapat membalikkan arah pergerakan obligasi dari tadinya melemah hingga menjadi penguatan.
Namun, tidak semua Negara dikawasan Asia Pasifik mengalami hal yang serupa. Hanya 3 Negara yang mengalami penurunan imbal hasil selain Indonesia ada Malaysia dan Philipina.
Riset juga menyebutkan, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas. Keterbatasan pergerakan harga obligasi ini diakibatkan masih belum finalnya pertemuan Amerika dan China, meskipun ada progress yang substansial disana.
Kabar terakhir dari pertemuan keduanya adalah, Presiden Trump menyampaikan kembali prospek bahwa Trump bisa menandatangani kesepakatan perdagangan baru dengan Presiden China, Xi Jinping. Karena kedua pihak menyatakan optimis bahwa kemajuan besar sedang dibuat untuk mengakhiri perang dagang antara kedua negara tersebut. Namun Trump tetap menjaga sisi negative dirinya dengan menyampaikan atau mungkin tidak terjadi sama sekali.
Pertemuan keduanya masih terus berlanjut dengan batas waktu yang telah diperpanjang sehingga memberikan kesempatan untuk terjadinya perdamaian semakin besar. Jika keduanya sepakat, maka Trump mengatakan, bahwa Trump dan Xi akan bertemu di resort Mar – a – Lago di Florida untuk menyimpulkan perjanjian.
Kabar terakhir datang dari Theresa May, yang dimana sedang mempertimbangkan rencana untuk menunda Brexit dan menghentikan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan bulan depan.
Theresa May diperkirakan akan mengizinkan kabinetnya untuk membahas perpanjangan batas waktu setelah 29 Maret usai pada pertemuan di hari selasa ini. Penundaan ini akan menjadi keputusan yang besar karena akan menjadi pertaruhan, bagi proses Brexit itu sendiri dan bagi Theresa May.
“Kami melihat meskipun proses Brexit memiliki ketidakpastian yang cukup tinggi, namun sentiment global Amerika dan China lebih mendominasi. Kami merekomendasikan hold hari ini dengan potensi beli apabila kenaikkan lebih dari 45 bps,” jelas analis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (26/2/2019).

