PGAS Catat Laba Rp4,34 Triliun Tahun 2018

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id-  Sepanjang 2018, PT Perusahaaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,34 triliun atau naik 126,04% dibanding tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp1,92 triliun.  

Hal itu didorong akuisisi 51% kepemilikan saham pada Pertagas dari Pertamina tanggal 28 Desember 2018. Transaksi akuisisi ini dibukukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan sesuai dengan PSAK 38 tentang Kombinasi Bisnis Entitas Sipengendali. 

Sekretaris Perusahaan PGAS, Rachmat Hutama mengatakan, capaian tersebut sebagai hasil dari efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan.

“Dengan hasil positif tersebut, sebagai Sub Holding Gas dengan mengakuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas), perseroan optimistis akan mampu menjaga kinerja positif pada masa mendatang,” terang dia dalam siaran pers, Kamis (21/2/2019).

Jelasnya, sepanjang tahun 2018, PGAS berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 3,87 miliar atau naik 8,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (2017) yang tercatat sebesar USD 3,57 miliar. Hal itu diperoleh setelah mencatatkan hasil Penjualan Gas sebesar USD 2,79 miliar dan Penjualan Minyak dan Gas sebesar USD 585 juta.

Hasilnya, Laba Operasi Konsolidasian selama tahun 2018 mencapai USD 645 juta. Dengan torehan itu, maka EBITDA meningkat menjadi sebesar USD 1,19 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (2017) yang tercatat sebesar USD 1,08 miliar.

Lebih lanjut, PGAS menyalurkan gas bumi sebesar 3.102 juta kaki kubik per hari (Mmscfd) dengan rinciannya, volume gas distribusi sebesar 963 Mmscfd dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.139 Mmscfd.

Pada sisi lain, infrastruktur pipa gas bertambah sepanjang lebih dari 2.456 km dan saat ini mencapai lebih dari 9.909 km atau setara dengan 95% dari jaringan pipa gas bumi hilir nasional.

Dari infrastruktur tersebut, perseroan telah menyalurkan gas bumi ke sebanyak 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, sebanyak 1.984 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta sebanyak 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi.