ANALIS MARKET (18/2/2019) : Rupiah Berpotensi Menguat Menuju Kisaran Antara Rp14.130 - Rp14.150 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia bergerak mixed dengan kecenderungan naik terbawa sentimen positif naiknya indeks di bursa global ditambah dengan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini.
Adapun Mata uang kuat Asia, HK dolar dan Sin dolar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini.
“Kondisi ini bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp14.130 - Rp14.150 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom dalam riset yang dirilis Senin (18/2/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti neraca perdagangan Januari 2019 yang tercatat defisit sebesar US$1,16 miliar. Defisit ini karena ekspor tumbuh minus 3,24% mom sementara impor turun 2,2% mom. Penurunan ekspor terjadi karena harga ekspor terutama non migas yang turun tajam dibandingkan harga impor yang justru naik 3,19% mom. Terms of Trade (ToT) semakin turun membuat daya beli perekonomian semakin turun.
Sementara dari eksternal, pada akhir pekan lalu (15/2), Presiden Trump menyatakan akan mengumumkan darurat nasional untuk bisa menggunakan anggaran Kementrian Pertahanan senilai US$6,1 miliar guna membangun tembok perbatasan AS dengan Meksiko.
Pernyataan ini menuai gugatan dari 3 petani di Texas dan Partai Demokrat yang menganggap sebagai pelanggaran konstitusi.

