ANALIS MARKET (15/2/2019) : IHSG Diestimasi Bergerak Sideways, Sektor Perbankan Diperkirakan Masih Tertekan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup flat kemarin (14/2) di tengah berlanjutnya aksi profit taking oleh investor asing dan tren penguatan harga minyak global.

Adapun sector perdagangan yang mengalami Top Gainers, yaitu: Infrastructure (+1.82%), Agriculture (+0.62%), dan Consumer (+0.29%).

Lebih rinci, riset juga menyebutkan, Investor asing masih terus melanjutkan aksi net sell di pasar saham Indonesia kemarin sebesar Rp964 miliar.

Sektor perbankan menjadi sasaran utama net sell hingga Rp586 miliar.

Namun kemarin (14/2), IHSG mampu naik tipis sebesar 0,01% akibat dari net buy asing di sektor rokok sebesar Rp28 miliar. Sektor rokok menjadi pemberat kedua terbesar terhadap IHSG hingga 8,4%.

Adapun Investor domestik tercatat masih melakukan net sell hingga sebesar Rp10 miliar terhadap sektor semen. Investor domestik terlihat masih khawatir terhadap rilis data penjualan industri semen untuk yang turun 1% y-y pada Januari 2019.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, untuk hari ini, kami mengestimasi IHSG bergerak sideways dengan support range 6360-6400 dan resistance range 6475-6500,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (15/2/2019).

Riset juga menyebutkan, sektor perbankan diperkirakan masih mengalami tekanan jual dari asing akibat tingginya valuasi sektor bank.

Selain itu, sektor otomotif diperkirakan juga akan mengalami tekanan setelah rilis data penjualan kendaraan bermotor untuk bulan Januari 2019 mengalami penurunan 15,4% y-y menjadi 81.218 unit. Angka penjualan ini merupakan penjualan di bulan Januari terendah sejak 2012. Hal ini setidaknya akan menyebabkan pelemahan jangka pendek untuk sektor otomotif.

“Selain itu, kami juga melihat untuk saat ini sektor CPO masih menjadi andalan trading untuk jangka pendek ditopang oleh penguatan harga jual CPO dan peningkatan impor CPO oleh India,” jelas analis NH Korindo.