ANALIS MARKET (13/2/2019) : Rupiah Berpotensi Menguat Menuju Kisaran Antara Rp14.000 - Rp14.050 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat hijau, indikasi potensi naiknya indeks di bursa Asia hari ini, Rabu (13/2/2019), terbantu sentimen naiknya indeks di bursa global semalam dan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini.
Adapun mata uang kuat Asia, Yen dan HK dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini.
“Tetapi kemungkinan rupiah bisa menguat dengan eforia potensi kesepakatan dagang AS-China. Rupiah berpotensi menguat hari ini menuju kisaran antara Rp14.000 - Rp14.050 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Rabu (13/2/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti survei harga property residential (SHPR) BI untuk Q4-2018 yang naik 0,35% qtq, tetapi melambat dibandingkan Q3-2018 sebesar 0,42% qtq.
Penjualan pada Q4-2018 turun (minus) 5,78% qtq, membaik dibandingkan Q3-2018 sebesar minus 14,14% qtq.
Penurunan terutama berasal dari penjualan rumah tipe kecil dan besar. Sedangkan penggunaan dana internal meningkat, sementara pinjaman bank turun.
SHPR untuk Q1-2019 mencatat ada potensi harga naik karena naiknya harga bahan bangunan dan upah pekerja.
Sementara dari eksternal, sentimen pasar global positif semalam merespon kesepakatan Congress AS-Presiden Trump untuk mencegah second partial government shutdown termasuk persetujuan dana untuk membangun tembok perbatasan Meksiko, ditambah potensi kesepakatan perdagangan AS-China. Harga minyak mentah naik merespon supply cut OPEC dan sanksi untuk Venezuela.

