ANALIS MARKET (12/2/2019) : Terkerek Sentimen Regional, Rupiah Diproyeksi Menguat Menuju Kisaran Antara Rp14.000 - Rp14.030 per USD
Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, ada indikasi indeks di bursa Asia bergerak mixed, terlihat dari indeks futures bursa Asia yang bervariasi dengan kecenderungan turun, terbawa sentimen koreksi indeks di sebagian besar bursa di AS, ditambah dengan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.
Adapun mata uang kuat Asia, HK dolar dan Sin dolar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini.
“Kondisi ini bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp14.000 - Rp14.030 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Selasa (12/2/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, Survei Penjualan Eceran (SPE) bulan Desember 2018 tercatat naik 7,7% yoy, lebih tinggi dibandingkan Desember 2017 yang sebesar 0,7% yoy.
Kenaikan ini mengkonfirmasi penguatan konsumsi rumah tangga (KRT) yang mendapatkan sumbangan sekitar 60% dari penjualan eceran (ritel).
Untuk Januari 2019 diperkirakan turun 9,8% mom atau 4,8% yoy, tetapi penurunan ini bersifat temporer karena faktor siklus di awal tahun.
Sementara itu, Jobless claims di AS untuk minggu yang berakhir pada 2 Februari lalu turun 19.000 menjadi 234.000 turun dari tertingginya 253.000.
Kendati demikian belum menjadi kekawatiran yang kuat terhadap potensi resesi ekonomi AS.
Terlebih lagi dengan ekspektasi kemungkinan The Fed cenderung mempertahankan (pause) kebijakan suku bunganya.

