ANALIS MARKET (07/11/2019) : IHSG Berpeluang Bergerak Menguat Terbatas dan Ditradingkan Pada Level 6.196-6.282
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Rabu (06/11) IHSG ditutup melemah 46 poin atau sebesar 0,74% ke level 6.217. Sektor industri keuangan, infrastruktur, agrikultur, properti, dan aneka industri menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing mencatatkan penjualan sebesar 401.8 miliar rupiah
Adapun sentiment yang menjadi sorotan pelaku pasar di pagi hari ini kita mulai dari;
1.Kesepakatan Antara Amerika dan China, Berpotensi Mundur!
Rasa khawatir kembali menyelimuti pergerakan indeks global. Setelah sebelumnya Chili membatalkan KTT yang tadinya akan dihelat Negara tersebut akibat kerusuhan, kali ini Presiden Trump dan Presiden Xi mungkin tidak dapat menandatangani kesepakatan perdagangan tahap pertama hingga December. Dua lokasi di Amerika telah dikesampingkan untuk pertemuan Amerika dan China yang sebelumnya Amerika menyampaikan bahwa penandatanganan kesepakatan mungkin akan dilakukan di Amerika. Kedua pihak terus berusaha untuk menegosiasikan kesepakatan perdagangan terbatas yang dimana mengharuskan Amerika untuk menurunkan beberapa tarif impor terhadap China sebagai imbalan atas pembelian produk pertanian dan beberapa produk lainnya dari Amerika oleh China. China telah menetapkan harga yang harus dibayar oleh Amerika, tinggal menanti apakah Amerika bersedia membayar harga tersebut?. Saat ini lokasi di wilayah Asia dan Eropa sedang dipertimbangkan, namun tempatnya akan disampaikan kemudian setelah mendapatkan persetujuan kedua belah pihak. Sejauh ini Reuters juga mengatakan bahwa penandatanganan mungkin tertunda. Kami juga melihat bahwa saat ini persentase keberhasilan kesepakatan terus mengalami penurunan. Hal ini yang kami lihat sejak batalnya KTT di Chili yang membuat belum ada moment yang tepat untuk melakukan penandatanganan. Semakin lama penandatanganan itu dilakukan, semakin tinggi pula tingkat ketidakpastian, dan tentunya akan semakin beresiko terhadap kegagalan kesepakatan tersebut. Namun marilah kita semua berharap bahwa secepatnya, baik Amerika maupun China dapat mengumumkan kapan kesepakatan itu dilakukan. Karena penundaan hingga December pun sudah merupakan hal yang kurang baik bagi pasar global. Sebelumnya Trump telah menyarankan Swiss sebagai lokasi pertemuan yang memungkinkan untuk penandatanganan sejak February lalu, Trump sempat mengatakan bahwa tidak ada tempat yang lebih netral selain Swiss. Namun bisa saja penandatanganan dilakukan di KTT Eropa, yang dimana Trump sebelumnya dijadwalkan untuk berada di London untuk pertemuannya dengan para pemimpin NATO pada tanggal 3 – 4 December, mungkin saja penandatanganan kesepakatan akan terjadi dekat tanggal itu.
2.OPEC+ Tidak Akan Mendorong Untuk Melakukan Pemotongan Minyak Lebih Dalam
Produsen terbesar OPEC+ tidak akan mendorong pemotongan pasokan minyak yang lebih dalam ketika kelompok OPEC+ akan bertemu pada bulan depan. Saat ini focus utama dari anggota OPEC adalah berpegang teguh terhadap output minyak mereka saat ini dan mematuhi peraturan yang ada. Para produsen minyak akan bertemu di Wina pada tanggal 5 – 6 December nanti. Saat ini OPEC sedang mengantisipasi kelebihan pasokan pada paruh pertama tahun depan dengan harga yang lebih rendah yang sudah ditetapkan sebelumnya. Bulan lalu Menteri Energi Saudi Pangeran Abulaziz bin Salman mengatakan bahwa itu merupakan pekerjaannya untuk mengurus setiap surplus minyak yang ada saat ini. Hambatan bagi OPEC adalah masih ada beberapa Negara yang belum memberikan pengurangan yang mereka setujui pada awal tahun depan, dimana sebelumnya OPEC+ berjanji akan secara kolektif mengurangi pasokan sebesar 1.2 juta barel per hari. Irak dan Nigeria masih kelebihan pasokan, dan bukannya melakukan pembatasan terhadap pasokan yang sudah dijanjikan sebelumnya. Kesulitan lain adalah mendapatkan dukungan dari sekutu utama OPEC yaitu Rusia yang dimana saat ini Rusia lebih terlihat berhati hati mengenai intervensi. Rusia juga mengatakan bahwa harga minyak sebesar $60 per barel masih menunjukkan pasar yang stabil, dan Rusia akan terus memantau hingga 2020 nanti.
3.Penguatan Harga Minyak disela Harapan Membaiknya Geopolitik
Menjelang Harga minyak bertahan setelah API melaporkan kenaikan pada cadangan minyak Amerika sebesar 4.26 juta barrel pada pekan lalu. Jika melihat kembali ke belakang, harga minyak mentah WTI sudah turun sebesar 14% dari harga tertingginya pada bulan April dimana konflik antara Amerika dan China memberikan tekanan pada perlambatan ekonomi. Hingga saat ini proses negosiasi tersebut memberikan tanda tanya pada pelaku pasar, sehingga memberikan ketidakpastian pada pasar keuangan. Selain itu, OPEC memangkas estimasi untuk jumlah output minyak untuk tahun-tahun mendatang dan memproyeksikan bahwa pangsa pasar dunia akan menyusut hingga pertengahan dekade berikutnya di tengah banjir pasokan minyak shale Amerika. API juga melaporkan bahwa stok di Cushing, Oklahoma, naik 1,25 juta barel sementara persediaan bensin dan minyak sulingan turun 5,82 juta barel. Peningkatan pasokan di Cushing akan menjadi peningkatan kelima berturut-turut, jika data EIA mengonfirmasinya.
4.Pemerintah Berencana Akan Menyederhanakan Regulasi
Pemerintah akan fokus pada perdagangan, industri dan investasi untuk mencapai target PDB, untuk mendorong hal tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dikutip dari Bloomberg mengungkapkan pemerintah sedang mempersiapkan undang-undang (UU) omnibus law yang diharapkan akan memotong peraturan yang menghambat investasi. Omnibus law bertujuan untuk menyederhanakan peraturan agar lebih tepat sasaran. Hal ini sejalan dengan pidato Presiden RI pasca dilantik bulan lalu. Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo menyinggung akan membuat sebuah konsep hukum perundang-undangan yang disebut Omnibus Law. Melalui Omnibus Law, akan dilakukan penyederhanaan kendala regulasi yang saat ini berbelit dan panjang.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan ditradingkan pada level 6.196-6.282,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (07/11/2019).

