ANALIS MARKET (25/11/2019) : IHSG Berpeluang Bergerak Menguat Terbatas dan Ditradingkan Pada Level 6.064 – 6.119

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Jumat (22/11) lalu, IHSG ditutup melemah 17 poin atau sebesar 0.28% ke level 6.100. Sektor industri dasar dan property menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG hari ini. Sementara investor asing melakukan penjualan bersih sebesar 38.6 miliar rupiah.

Adapun mengawali pekan ini, sentiment yang menjadi sorotan pelaku pasar akan kita mulai dari;

1.US VS CHINA, ANTARA EGO DAN CINTA

Presiden Xi Jinping pada akhirnya buka suara untuk pertama kalinya terkait dengan perkembangan negosiasi perdagangan kemarin. Xi menyampaikan bahwa China ingin bekerja sama untuk menuju perjanjian kesepakatan perdagangan fase pertama dengan Amerika yang didasari oleh kesetaraan. Xi juga menekankan bahwa perundingan harus dilakukan dalam suasana saling menghormati. China tidak memulai perang dagang ini, dan ini bukanlah merupakan sesuatu yang China inginkan. Namun jika perlu, China akan melawan, bukannya apa, karena China telah berusaha secara maksimal untuk mencoba jangan sampai terjadi perang dagang. Pernyataan Xi sendiri mengundang Trump untuk berkomentar. Trump mengatakan bahwa Trump tidak suka dengan kata keseteraan yang digunakan oleh Xi Jinping. Karena saat ini Amerika memulai kesepakatan ditingkat yang sangat rendah. Ini mungkin tidak bisa menjadi kesepakatan yang adil, karena China telah berada di atas langit, sedangkan Amerika masih berada di bawah. Jadi tentu saja, Amerika harus mendapatkan kesepakatan yang lebih baik. Meskipun Trump mengatakan demikian, namun ada cinta didalamnya. Trump menyatakan optimis bahwa kesepakatan pertama dapat dicapai dengan sesegera mungkin, karena Amerika dan China memiliki peluang yang sangat baik untuk membuat kesepakatan. Cinta ini kemudian disambut oleh China melalui Liu He yang juga mengatakan bahwa dirinya sangat optimis untuk bisa mencapai fase pertama dari suatu kesepakatan. Amerika dan China telah berbicara dengan intens dalam beberapa hari terakhir, mencoba berusaha mengurangi perbedaan dan mencari lebih banyak persamaan. Termasuk diantaranya pembelian produk pertanian Amerika, melindungi hak kekayaan intelektual dan membuka ekonomi China kepada Perusahaan Asing. Namun mengenai tarif, Amerika dan China masih berusaha untuk mendapatkan persamaan diantara mereka. Pesan terakhir dari Xi adalah setiap kesepakatan harus seimbang, untuk memastikan bahwa martabak kedua Negara bisa menunjukkan rasa hormat.

2.KETIKA CINTA MENGALAHKAN EGO SEMUA TERASA INDAH

Ditengah panasnya RUU HAM dan Demokrasi yang dibuat oleh Senat Amerika, disetujui oleh DPR, hanya tinggal Trump sendiri ditengah persimpangan untuk menandatanganinya. Namun ternyata, cinta Trump terhadap kesepakatan dengan China mampu membuatnya menahan diri untuk tidak menandatangani RUU tersebut. Apalagi Trump tampaknya menunjukkan sisi kepahlawan dirinya yang mengatakan bahwa Trump secara pribadi telah menyelamatkan Hongkong, dan telah menyelamatkan ribuan nyawa di Hongkong karena kalau bukan karena dirinya, Hongkong akan lenyap dalam kurun waktu 14 menit. Trump mengatakan bahwa dirinya mengatakan kepada Xi Jinping untuk tidak mengirim tentara untuk masuk ke dalam Hongkong. Anda akan melakukan kesalahan besar, dan itu akan memiliki dampak negative yang luar biasa pada kesepakatan dagang. Dan Xi Jinping ingin sekali membuat kesepakatan dagang. Trump mengatakan bahwa dia berdiri, baik untuk para demonstran di Hongkong dan Xi Jinping. Xi Jinping merupakan teman saya, dan dia merupakan orang yang luar biasa. Namun disatu sisi saya juga berdiri dengan Hongkong, saya berdiri dengan kebebasan. Saya menyadari bahwa Amerika dan China tengah sedang dalam proses membuat kesepakatan perdagangan terbesar sepanjang sejarah, dan jika kesepakatan itu terjadi, maka hal ini akan menjadi luar biasa, karena Amerika dan China menginginkan kesepakatan tersebut. Sejauh ini terkait dengan RUU tersebut, Trump memiliki opsi untuk menandatanganinya atau tidak, namun kalau tidak ditandatangani dalam kurun waktu selama 10 hari, maka RUU itu akan menjadi hukum dengan sendirinya. Atau bisa juga Trump mengembalikannya kepada Kongres dengan veto. Oleh sebab itu kami melihat, apakah hal ini akan menjadi sebuah pola berikutnya untuk kesekian kalinya untuk menggagalkan kesepakatan tersebut? Well, cukup menarik memang untuk dinanti, siapkah Trump apabila disuruh memilih? Antara kesepakatannya dengan Pemerintahannya? Apabila Trump cukup jantan, tentu dia akan memilih kesepakatannya antara Amerika dan China, karena hal ini tidak hanya untuk hubungan mereka berdua, namun juga untuk dunia.

3.APA YANG TERSISA PEKAN INI?

Fokus berikutnya adalah penantian data dari dalam Negeri mengenai Loan Growth. Sejauh ini kami melihat bahwa loan growth ini terus mengalami penurunan, dan hal ini akan menjadi perhatian penting, sejauh mana penyaluran kredit sudah dilakukan? Ditengah tengah pemotongan tingkat suku bunga dari 6% menjadi 5%, ditambah lagi dengan adanya 2x pemotongan Giro Wajib Minimum, apakah hal ini efektif untuk mendorong penyaluran kredit? Apalagi pemotongan Giro Wajib Minum membuat likuiditas Bank menjadi berlimpah. Penurunan Giro Wajib Minimum sebesar 50 bps akan menambah likuiditas bank sebesar Rp 26 T dimana Rp 24.1 T untuk bank umum konvesional, dan Rp 1.9T untuk bank umum Syariah. Pertanyaannya, dengan likuiditas sebesar itu, apakah bank akan menyalurkan kreditnya, atau justru malah digunakan untuk berinvestasi di SUN? Alih alih hanya menambah keuntungan laba untuk bank itu sendiri. Karena kami melihat penurunan loan growth ini sendiri sudah merupakan yang terendah dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, dan masih akan mengalami kecenderungan turun hingga akhir tahun. Dari luar negeri, kita akan menantikan data dari Amerika terkait dengan GDP yang dimana secara QoQ yang diperkirakan akan mengalami angka yang sama dengan sebelumnya atau justru mengalami peningkatan. Data GDP ini akan menjadi angin segar bagi perekonomian Amerika apabila ternyata benar mengalami peningkatan. Tidak ketinggalan ada data dari China mengenai industrial profit yang dimana secara YoY berpotensi untuk mengalami penurunan kembali, dan apabila itu terjadi, hal ini akan menjadi yang terendah dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan ditradingkan pada level 6.064 – 6.119,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (25/11/2019).