ANALIS MARKET (22/11/2019) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Mixed Cenderung Melemah Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Kamis (21/11) kemarin, IHSG ditutup melemah di 6.117 atau sebesar 0.61%. Ditengah tengah pengumuman Bank Indonesia kemarin, sebetulnya IHSG sempat berbalik arah menjadi penguatan, namun apa daya pasar masih merespon negative terkait dengan sentiment global.
Sementara itu, menjelang akhir pekan, cukup banyak berita yang kita dapatkan, mari kita awali dari;
1.KESEPAKATAN TINGGAL SELANGKAH LAGI, NAMUN RESIKO MEMBAYANGI
Saat ini kami melihat bahwa hubungan antara Amerika dan China mungkin tengah berada dalam kondisi dimana hubungan ini dapat memutuskan apakah akan berjalan ke arah yang lebih baik atau buruk. Ditengah tengah situasi dan kondisi para negosiator perdagangan Amerika dan China yang terus membuat kemajuan dalam negosiasi khususnya dalam bidang bidang utama, namun RUU HAM dan Demokrasi akan menjadi sandungan tersendiri saat ini. Dorongan positif yang terjadi dalam beberapa hari terakhir terkait dengan negosiasi, bisa saja menjadi hancur berantakan seketika, apabila Donald Trump pada akhirnya menandatangani RUU tersebut. Disatu sisi, hal ini akan menjadi polemic tersendiri untuk Trump, karena dia membutuhkan kesepakatan ini untuk mendorongnya maju ke Pemilu 2020 serta janjinya terhadap petani di Amerika. China kemarin juga telah membuka pernyataan bahwa China tidak akan tinggal diam apabila Amerika tetap melakukan pengesahan terhadap RUU tersebut. Hal ini seperti berjalan diseuntai tali, diiringi dengan angin yang kencang, yang dimana sewaktu waktu kesepakatan itu bisa saja menjadi batal. Kami berharap sebetulnya kabar baik atau buruk, alangkah baiknya bisa dipercepat, sehingga kita semua menjadi tahu arah market selanjutnya. Kabar terakhir dari kedua negosiator adalah, Robert, Steven, dan Liu He mengatakan bahwa Amerika dan China sepakat untuk mempercepat kesepakatan untuk menghindari diberlakukannya tarif baru pada tanggal 15 December nanti. Sejauh informasi yang kami dapatkan, baik pihak China maupun Amerika terus membuat kemajuan ditengah tengah tingginya sentiment yang ada saat ini. Kemajuan dibuat di bidang pencurian kekayaan intelektual hingga bagaimana cara kesepakatan itu dapat ditegakkan dan dijalankan. Disatu sisi, kami senang dengan cara China menghadapi Amerika. China mengatakan bahwa mereka lebih senang dengan perdamaian, namun apabila dihadapkan perang jangka panjang, China juga siap untuk menghadapinya. Meskipun kami tahu, perang ini melukai China lebih banyak yang dimana memberikan infeksi terhadap perekonomian global. Kabar terakhir dari China adalah, kunjungan Presiden Xi Jinping ke Brazil merupakan perjalanan luar Negerinya yang terakhir tahun ini, sehingga tidak ada lagi jadwal kunjungan keluar. Namun apabila kesepakatan sudah siap untuk ditandatangani, maka Liu He dapat diberi gelar utusan khusus yang dimana bertugas untuk menandatangani perjanjian tersebut atas nama China. Sehingga potensi kesepakatan tercapai tahun ini masih terjaga.
2.RUU HAM DAN DEMOKRASI, ANTARA PEDULI DENGAN KEPOH
Ditengah tengah harapan akan kesepakatan yang dimana akan menjadi tolok ukur perekonomian tahun depan, muncul tekanan terhadap Trump untuk menandatangani RUU Ham dan Demokrasi untuk Hongkong. Kabar terakhir juga kami dengar bahwa Trump diperkirakan akan menandatangani RUU tersebut, yang dimana pada akhirnya akan menghadapkan Amerika untuk kembali berkonfrontasi dengan China yang dapat membahayakan kesepakatan tersebut. Undang undang yang disahkan oleh Kongres memang bertujuan untuk mendukung para demonstran di Hongkong, namun itu merupakan ranah hukum dari Hongkong dan China. Sejauh ini kami melihat Trump cukup berdiam diri terkait dengan situasi dan kondisi Hongkong meskipun situasi dan kondisi tersebut memanas. Meskipun Trump tahu, jempol saktinya dapat membuat efek secara global. Karena Trump tahu, dia juga harus menahan diri untuk saat ini. Namun tiba tiba dalam sepekan, sejak RUU disetujui oleh Senat Amerika pada hari Selasa, disahkan di DPR pada hari Rabu, pada hari Kamis kemarin RUU tersebut sudah sampai di tempat Trump. Kongres mengatakan bahwa mereka melakukan hal yang benar terhadap Hongkong yang mencintai kebebasan. Namun kami melihat bahwa satu sisi mereka lupa bahwa mereka juga tengah memperjuangkan sebuah kesepakatan fase pertama yang dimana hampir 60% inti dari kesepakatan berada pada perjanjian tahap pertama. Kami sendiri merasa heran, ikut campurnya Amerika apakah memang sebuah pola untuk mengagalkan atau memperpanjang sebuah kesepakatan yang menggantung ataukah memang berniat tulus untuk berdiri di sisi Hongkong? Namun kalaupun Amerika berdiri di sisi Hongkong juga bukan tanggungjawab Amerika secara langsung untuk ikut campur. China telah mendesak Amerika untuk tidak membuat RUU tersebut menjadi hukum dan memperingatkan Amerika untuk tidak meremehkan tekad China untuk mempertahankan kedaultan, keamanan, dan kepentingannya. Disatu sisi, Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell mengatakan bahwa dunia harus mendengar langsung bahwa Amerika Serikat mendukung pengunjuk rasa di Hongkong. Hal ini dukung oleh pernyataan Mike Pence yang mengatakan bahwa akan sulit bagi Amerika untuk menandatangani perdagangan dengan China jika demonstrasi di Hongkong menemui kekerasan. Mike Pence mengatakan bahwa Presiden Trump menegaskan bahwa akan sangat sulit bagi Amerika untuk melakukan kesepakatan jika ada kekerasan atau apabila demonstran tersebut tidak diperlakukan dengan baik dan manusiawi. Dan kami tidak cukup berani untuk membayangkan apa yang akan terjadi apabila Trump mengatakan kepada dunia bahwa Amerika mendukung pengunjuk rasa di Hongkong. Karena hal ini akan menambah tekanan dan mempersulit perekonomian secara keseluruhan khususnya jangka Panjang serta batalnya kesepakatan. Pasar akan terus mencari sentiment positif, namun untuk saat ini semua sentiment tersebut baik positif maupun negatif bercampur menjadi satu.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak mixed cenderung melemah dan ditradingkan pada level 6.085 – 6.150,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (22/11/2019).

