Menteri Bappenas Optimis Pertumbuhan Ekonomi RI Rerata 6 Persen di 2020-2024

Foto : istimewa

Pasardana,id - Pemerintah memutuskan target pertumbuhan ekonomi dalam rencana jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024, rata-rata 6%. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas), Soeharso Monoarfa di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019)

Perlu diketahui, dalam RPJMN ada tiga skenario yang dibuat, yaitu; optimis, moderat, dan pesimis. Sedangkan angka 6 persen masuk dalam skenario optimis.

"Tentu kita punya skenario yang pesimis ,optimis, dan moderat. Tapi kenapa tidak kalau kita memilih yang optimis. Namanya juga harapan dan supaya kita juga dapat memacu kita sendiri," kata Soeharso.

Dia menceritakan, ketiga skenario ini juga sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma'ruf Amin dalam sidang kabinet paripurna (SKP) kemarin. 

Soeharso juga menyebut beberapa asumsi makro yang dipasang dalam RPJMN 2020-2024, seperti inflasi akan ditekan di bawah 3,5%. Sementara nilai tukar rupiah akan dijaga berada di angka Rp 14.000 selama RPJMN tersebut.

Sedangkan target lifting mengalami penurunan namun akan disiasati dengan beberapa program salah satunya mandatori biodiesel (B20).

Skenario tersebut sebelumnya telah dibahas oleh pemerintah. Antara lain bersama dengan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. 

"Pertumbuhan ekonomi kalau bisa rerata 6%" ujarnya.

Selain itu, Soeharso mengungkapkan bahwa pemindahan ibu kota negara masuk dalam RPJMN 2020-2024. Di mana rencana eksekusinya pun masih sesuai kajian yang sudah ada, yaitu; pada tahun 2020 penyelesaian perencanaan, tahun 2021-2023 proses pembangunan, dan tahun 2024 mulai memindahkan pusat pemerintahan.

Ditambahkan, Pemerintah akan menawarkan 41 major proyek kepada swasta dengan berbagai skema. Pemerintah saat ini tengah mendorong skema PPP atau kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU).

"Ada 41 major project yang ditawarkan terbuka kepada umum," tandasnya.