Jelang Akhir Tahun Target Pajak Masih Rendah, Ini Strategi Yang Dilakukan Pemerintah

Pasardana.id - Penerimaan pajak sepanjang tahun ini masih jauh dari target. Oleh karenanya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan memutar otak menambah pundi-pundi penerimaan negara dari pos pendapatan lainnya.
Selama Januari-Agustus 2019 penerimaan pajak mencapai Rp 801,16 triliun. Angka tersebut sebesar 50,78% dari target penerimaan pajak tahun 2019 sebesar Rp 1.577,56 triliun.
Bahkan, dari sisi pertumbuhan, dalam delapan bulan tersebut pertumbuhan penerimaan pajak hanya 0,21% jauh dari target sebesar 19%. Di sisi lain, realisasi kepatuhan formal di level 69,3% per akhir September.
Staf Ahli Bidang Kebijakan Penerimaan Negara Kemenkeu Robert Leonard Marbun mengatakan, pihaknya akan melakukan sinergi dan evaluasi dalam penerimaan pajak, bea cukai, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Kami akan mengecek semuanya, mendistorsi permasalahan yang ada, kemudian melakukan sinergi program. Pajak, PNBP, bea cukai kami akan ngecek secara bersamaan,” kata Robert di Jakarta, Selasa (3/10/2019).
Sementar itu, Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jendral Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Hestu Yoga Saksama mengatakan, bahwa pemerintah hanya mempunyai waktu tiga bulan lagi menjelang akhir tahun 2019. Dalam waktu yang terbatas ini, pemerintah berupaya menegakkan administrasi pajak.
“extra effort yang pemerintah lakukan adalah melakukan pengawasan sampai penagihan kepada Wajib Pajak (WP),” sebutnya.
Terlebih untuk mengawasi efektifitas WP yang patuh mengajukan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan, Hestu bilang pihaknya berupaya melakukan pendekatan dari WP Orang Pribadi (OP) sampai WP Badan.
“Kami mendata WP yang sudah lapor dan yang belum, pengawasan kami berbasis data,” ujarnya.
Di sisi lain, capaian penerimaan cukai sampai dengan akhir Agustus 2019 sebesar Rp 93,12 triliun. Angka tersebut mencapai 56,27% dari target penerimaan cukai tahun tahun 2019 yakni Rp 165,5 triliun.
Adapun, penerimaan cukai berasal cukai hasil tembakau (CHT), minuman mengandung etil alkohol (MMEA), dan etil alkohol (EA). Kemenkeu mencatat, pertumbuhan penerimaan CHT sepanjang tahun 2019 merupakan yang tertinggi sejak tiga tahun terakhir.
Sementara itu, realisasi PNBP terlihat belum moncer atau tumbuh melambat. Pada periode bulan Januari-Agustus 2019, PNBP mencapai Rp 268,16 triliun.
Angka tersebut baru 70,89% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019. Di mana secara year on year (yoy) tumbuh 11,59%. Turun dari periode sama tahun 2018 yang tumbuh 24,3%.