Indeks Kospi Turun 0,83 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 17,25 poin, atau sekitar 0,83 persen, pada Jumat (18/10/2019), menjadi 2.060,69. Volume perdagangan moderat mencapai 499 juta saham senilai 4,7 triliun won atau sekitar US$3,98 miliar.

Indeks Kospi turun untuk sesi kedua beruntun pada Jumat setelah Tiongkok melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen pada kuartal III 2019, di bawah ekspektasi peningkatan 6,1 persen. Sebelumnya angka indeks berada di teritori hijau usai Inggris dan Uni Eropa dikabarkan telah mencapai kesepakatan Brexit.

Menurut Lee Young-Gon, analis Hana Financial Investment, seperti dilansir Yonhap News, para investor bereaksi negatif terhadap data pertumbuhan ekonomi Tiongkok karena perlambatan pertumbuhan ekonomi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut akan berpengaruh terhadap ekonomi Korea Selatan.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing anjlok 1,19 persen dan 4,44 persen. Saham perusahaan operator portal internet Naver terjun 1,63 persen.

Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor tidak berubah dari sesi sebelumnya, sedangkan saham Kia Motors melemah 0,12 persen.

Nilai tukar won menguat terhadap dolar Amerika Serikat, naik 5,5 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.181,50 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 35 poin, atau sekitar 0,52 persen, menjadi 6.649,70. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Thailand, Filipina, dan Malaysia melemah, sedangkan Bursa Vietnam dan Indonesia menguat.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, anjlok 39,19 poin, atau sekitar 1,32 persen, menjadi 2.938,14. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong turun 139,42 poin, atau sekitar 0,52 persen, menjadi 26.709,07.