Menkominfo Berharap Indonesia Lahirkan Unicorn Di Sektor Pendidikan

Foto : istimewa

Pasardana.id - Pemerintah bakal menggelontorkan dana untuk anggaran pendidikan sebesar Rp.508,1 triliun. Besarnya anggaran pendidikan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal yang tangguh dan mampu bersaing secara global.

Membaca situasi ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara melihat potensi kemunculan startup unicorn baru yang bergerak di sektor pendidikan. Menurutnya, hal tersebut sebagai dampak dari besarnya anggaran tersebut.

"Teorinya, itu (potensi kehadiran unicorn baru) kan mengikuti aliran uang (APBN). Aliran uang itu yang paling besar di pendidikan," ujar dia di Jakarta, pada Sabtu (13/10/2019).

Hanya saja Rudiantara menyebut bahwa startup yang bermain di ranah pendidikan secara Gross Merchandise Value (GMV) saat ini masih belum terlihat.

Sebagai perbandingan, Rudiantara menyoroti OVO, perusahaan seumur jagung tapi berhasil menyemat status unicorn berkat kecepatan traksi (traction).

"Hanya memang GMV-nya belum kelihatan. Traction-nya tidak secepat OVO. OVO kan traction-nya luar biasa, dalam 2 tahun GMV-nya meningkat cepat," jelas dia.

Rudiantara lantas berharap, bakal ada perusahaan startup lainnya yang memiliki nilai valuasi diatas USD 1 miliar (unicorn) pada akhir tahun nanti.

"Artinya proyeksi yang dibuat dulu oleh pemerintah beserta teman-teman ekosistem untuk 5 unicorn Alhamdulillah sudah tercapai. Harapannya akhir tahun nambah lagi," tandasnya.

Sebagai informasi, saat ini terdapat 5 startup lokal yang telah berhasil menjadi perusahaan unicorn, yakni Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO, dan Gojek. Salah satu diantaranya, yakni Gojek, bahkan memiliki nilai valuasi diatas USD 10 miliar dan berstatus sebagai decacorn.