ANALIS MARKET (01/10/2019) : IHSG Berpeluang Bergerak Menguat Terbatas dan Ditradingkan Pada Level 6.140 – 6.230
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Senin 30/09/2019 IHSG ditutup melemah 27 poin atau 0.45% ke level 6.169.
Sektor pertambangan, keuangan bergerak negative menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing mencatatkan penjualan bersih bersih sebesar 68 miliar rupiah.
Sentimen pasar hari ini;
1.Pembahasan mengenai delisting saham saham Perusahaan China dari Bursa Amerika
Dalam sebuah pernyataan, Steven Mnuchin mengatakan bahwa tidak ada rencana saat ini untuk mendelisting saham saham Perusahaan China dari Bursa Amerika. Pemerintah tidak bermaksud untuk mendelisting saat ini, hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Departement Keuangan Monica Crowley. Tanggapan akan berita delisting tersebut juga memantik statement dari Peter Navarro yang mengatakan bahwa berita delisting merupakan berita palsu. Peter juga menolak untuk menjawab beberapa pertanyaan ketika wartawan bertanya lebih detail terkait akan hal ini. Namun Peter mengatakan bahwa ada beberapa masalah signifikan terkait dengan saham China yang terdaftar di Bursa Amerika, khususnya masalah transparansi. Namun berita terkait dengan delisting saham China dari bursa Amerika bukan tanpa akhir, karena saat ini Larry Kudlow, kepala Dewan Ekonomi Nasional sedang memimpin musyawarah dalam Gedung putih terkait dengan potensi decoupling keuangan. Tidak hanya itu saja, sebagian orang di dalam Gedung Putih menginginkan control baru terhadap aliran modal ke China. Fokus utama Amerika adalah terhadap Perusahaan China yang ternyata tidak memiliki standar audit yang sama terhadap perusahaan yang terdaftar di Amerika. Faktor lainnya adalah meningkatnya kehadiran Perusahaan China pada indeks MSCI Emerging Market dan Indeks obligasi Bloomberg Barclays. Ditengah tengah tekanan akan potensi kenaikkan control terhadap Perusahaan China, justru China kemarin mengatakan bahwa mereka akan mengambil langkah langkah lebih lanjut untuk terus membuka sector keuangan yang mendorong Lembaga keuangan asing untuk berinvestasi di China. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing dan dinamika system keuangan domestic. Impact : High, Respond : Positive.
2.Charles Evans, CEO dari Federal Reserves Bank of Chicago mulai berfikiran terbuka mengenai tingkat suku bunga di Amerika Evans mengatakan bahwa harus ada pemotongan lebih lanjut apabila diperlukan jika ternyata ekonomi masih terhambat. Evans mengatakan bahwa dirinya masih optimis terhadap fundamental Amerika meskipun menghadapi tantangan yang cukup berat. The Fed telah mengurangi 50 bps, dan kami pikir hal itu membantu The Fed untuk memberikan kebijakan yang akomodatif lebih dari yang kami yakini. Namun pemotongan tingkat suku bunga sendiri mungkin saja dapat dilakukan lebih banyak apabila ternyata tantangan tersebut meningkat dengan cepat. Selama 6 bulan terakhir pun, The Fed memiliki lebih banyak tantangan untuk meningkatkan inflasi menjadi 2%, ketidakpastian yang terus meningkat, negosiasi perdagangan tidak menunjukkan kemajuan, pertumbuhan Eropa dan China yang terus melambat. Evans melihat apa yang dilakukan The Fed sudah cukup, dan saat ini The Fed akan berfokus terhadap data, khususnya data inflasi dan pasar tenaga kerja sebagai metrik utama.
3.Harga pangan diperkirakan mengalami deflasi pada September 2019
Pasar menanti rilis data Inflasi dan Markit Manufacturing PMI yang rencananya akan dijadwalkan pada hari ini. Berdasarkan konsensus yang dihimpun oleh tradingeconomics, Inflasi YoY berpotensi mengalami kenaikan dari 3.49% menjadi 3.52% atau berada sedikit di atas target pemerintah. Namun yang perlu dicermati adalah Inflasi MoM yang berpotensi mengalami deflasi pada bulan September. Perlambatan harga bahan makanan dinilai menyumbang perlambatan pada inflasi bulan September. Kenaikan harga cabai merah, bawang merah dan bawang putih disebabkan oleh rendahnya permintaan masyarakat, hal ini juga terjadi secara historis pada kuartal III.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan ditradingkan pada level 6.140 – 6.230,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (01/10/2019).

