Wall Street dan Bursa Eropa Menguat
Pasardana.id - Wall Street menguat pada Jumat (25/1/2019) dipicu positifnya perolehan laba berbagai perusahaan emiten di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, yang mengangkat sentimen pasar dan pengumuman pembukaan sementara pemerintah AS untuk tiga pekan oleh Presiden AS Donald Trump.
Seperti dilaporkan Xinhua, indeks Dow Jones Industrial Average naik 183,96 poin, atau sekitar 0,75 persen, menjadi 24.737,20. Indeks S&P 500 meningkat 22,43 poin, atau sekitar 0,85 persen, menjadi 2.664,76. Indeks komposit Nasdaq melonjak 91,40 poin, atau sekitar 1,29 persen, menjadi 7.164,86.
Saham perusahaan digital, telekomunikasi, dan kartu kredit memimpin penguatan yang terjadi. Saham Ericsson, Western Digital Corporation, Seagate Technology, dan Mastercard melambung 4,23 persen, 7,52 persen, 6,57 persen, dan 1,58 persen.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 menguat, dengan indeks sektor material melambung 2 persen memimpin penguatan yang berlangsung.
Para pemimpin kongres AS dan Trump mencapai kesepakatan untuk sementara membuka kembali pemerintah AS untuk tiga pekan, mengakhiri government shutdown terpanjang dalam sejarah Negeri Paman Sam.
Langkah tersebut berlangsung setelah senat AS menolak dua proposal pengakhiran shutdown yang diajukan Kamis (24/1/2019). Shutdown yang berlangsung sejak 22 Desember 2018 membuat 800.000 karyawan pemerintah federal AS dua bulan beruntun tidak menerima gaji.
Selanjutnya pembicaraan terkait pendanaan pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko, yang menjadi pemicu shutdown, akan dilangsungkan. Trump meminta dana US$5,7 miliar untuk pembangunan tembok perbatasan, permintaan tersebut mengalami penolakan di tingkat House of Representatives.
Federal Reserve AS tengah mempertimbangkan untuk mengakhiri skema pengurangan portofolio obligasi. Langkah The Fed tersebut akan meningkatkan aliran uang yang beredar dan menunjukkan bank sentral AS tersebut hendak melonggarkan kebijakan moneter, sesuatu kondisi yang menguntungkan pasar saham.
Para analis memperkirakan keputusan The Fed akan ditentukan dalam pertemuan dua hari yang berlangsung pekan depan.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange mencapai harga tertinggi sejak Juni tahun lalu dipicu penurunan tajam nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2019 melonjak US$18,30, atau sekitar 1,43 persen, menjadi US$1.298,10 per ons. Indeks dolar AS turun 0,71 persen menjadi 95,86.
Bursa saham Eropa menguat dipicu rencana The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter. Indeks STOXX 600 Eropa naik 0,6 persen mencapai level tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 9,73 poin, atau sekitar 0,14 persen, menjadi 6.809,22. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melonjak 151,61 poin, atau sekitar 1,36 persen, menjadi 11.281,79.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, naik 35,20 poin, atau sekitar 0,38 persen, menjadi 9.185,20. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, menguat 53,86 poin, atau sekitar 1,11 persen, menjadi 4.925,82.
Nilai tukar pound sterling menguat setelah munculnya dukungan baru terhadap kesepakatan Brexit dengan Uni Eropa. Nilai tukar pound menguat 0,25 persen terhadap dolar AS, menjadi US$1,3086 per pound.
Dalam sepekan terakhir, nilai tukar pound menguat 1,7 persen terhadap dolar AS. Sedangkan dalam sebulan terakhir, nilai tukar pound menguat 3,5 persen terhadap dolar AS.
Nilai tukar pound berada di kisaran 1,1532 euro per pound. Dalam sebulan terakhir, nilai tukar pound menguat 4 persen terhadap euro.

