ANALIS MARKET (25/1/2019) : IHSG Diestimasi Bergerak Menguat Ditopang Sentimen Positif Impor CPO Tiongkok yang Meningkat
Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik kemarin (24/1), ditopang oleh sektor aneka industri dan penguatan rupiah. Bursa regional turut terkerek oleh rencana stimulus fiskal Tiongkok.
Adapun sector perdagangan yang mengalami Top Gainers, yaitu: Misc. Industry (+2.42%), Basic Industry (+0.66%), Consumer (+0.35%).
Riset juga menyebutkan, diperdagangan kemarin (24/1), investor asing tercatat membukukan net buy Rp159 miliar, dengan sektor utama yang dibeli adalah sektor otomotif (ASII).
Net buy saham ASII diperkirakan berkaitan dengan rencana divestasi BNLI yang akan meningkatkan kinerja ASII untuk fokus pada bisnis utama di otomotif dan alat berat. Sedangkan untuk investor domestic, kemarin (24/1) tercatat melakukan net buy hingga Rp146 miliar untuk saham perbankan.
Pelemahan yang terjadi pada sektor perbankan memberikan kesempatan bagi investor domestik untuk strategi buy on weakness.
“Menyikapi beberapa faktor tersebut diatas, untuk hari ini, kami mengestimasi IHSG bergerak menguat dengan support range 6380-6420 dan resistance range 6500-6520,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (25/1/2019).
Rincinya, riset mengungkapkan, penguatan IHSG ditopang oleh sentimen positif yang berasal dari impor CPO Tiongkok meningkat 17% menjadi 6,2 juta ton pada 2018.
Peningkatan impor CPO ini disebabkan oleh permintaan akan bungkil kacang kedelai menurun.
Sebelumnya, analis dari Fitch mengemukakan bahwa konsumsi dan impor CPO dari Tiongkok akan meningkat pesat pada tahun 2019 didukung oleh harga CPO yang relatif lebih murah dibandingkan soybean oil, persediaan yang turun serta perang dagang antara AS-Tiongkok.
Indonesia sebagai eksportir CPO No.1 di dunia akan diuntungkan dengan konsistensi penguatan konsumsi CPO dari Tiongkok.
Sementara itu, beberapa aksi korporasi yang dilakukan para emiten juga layak untuk dicermati para pelaku pasar, antara lain;
ISAT : Menganggarkan Capex Hingga Rp10 Triliun
ADHI : Berkolaborasi Dalam 3 Proyek SPAM
SMBR : Menargetkan Pertumbuhan Penjualan 20%
SMRA : Meningkatkan Porsi Pendapatan Berulang

