ANALIS : Pelemahan Rupiah Baru Terjadi Pada Semester Kedua
Pasardana.id – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal tahun ini diproyeksi masih akan perkasa.
Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), pada Kamis (24/1), rupiah bertengger pada level Rp14.141 per dolar AS. Angka tersebut terlihat menguat bila dibandingkan dengan hari sebelumnya (23/1) yang ada di angka Rp14.188 per dolar AS
Menurut Chief Economist Standard Chartered, Aldian Taloputra, kondisi nilai tukar rupiah tidak akan tertekan pada awal tahun ini, namun pelemahan diperkirakan baru akan terjadi pada semester kedua tahun ini.
“Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Salah satunya ialah perkiraan kenaikan suku bunga The Fed yang diprediksi baru akan naik pertengahan tahun ini,” kata Aldian di Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Lebih lanjut Aldian menyebutkan bahwa kondisi global saat ini juga masih cukup bersahabat, karena perlambatan ekonomi global dinilainya tidak terlalu cepat kenaikannya.
“Kami lihat (perlambatan ekonomi global) kenaikannya tidak cepat. Jadi over all, rupiah trennya cukup baik. Kita lihat first half dikisaran Rp13.800 - Rp14.000 per dollar dan second half dikisaran antara Rp14.000 - Rp14.600,” tandasnya.

