ANALIS MARKET (24/1/2019) : Rupiah Berpotensi Menguat Menuju Kisaran Antara Rp14.150 - Rp14.185 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat ‘merah’ indikasi ada potensi koreksi di indeks bursa Asia hari ini, Kamis (24/1/2019), ditambah sentimen koreksi dari sebagian besar indeks di bursa global semalam (23/1) dan ditambah harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.

Adapun mata uang kuat Asia, Yen, HK dolar, dan Sin dolar mengalami penguatan pagi ini.

“Kondisi ini kemungkinan menjadi sentiment menguatnya nilai tukar rupiah menuju kisaran antara Rp14.150 - Rp14.185 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Kamis (24/1/2019).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, Peraturan Pemerintah untuk DHE telah ditandatangani Presiden pada 10 Januari 2019 lalu. Selanjutnya, aturan teknis akan dikeluarkan oleh Kemenkeu, BI, dan OJK.

PP tersebut mengatur kewajiban DHE untuk disimpan di perbankan dalam negeri dan dikonversi ke rupiah.

Data BI mencatat pelaporan DHE sudah mencapai 95% dari SPE, namun yang dikonversi baru mencapai 15%. Kewajiban ini akan menjadi penopang fundamental rupiah.

Sementara dari factor eksternal, kekawatiran terhadap resesi ekonomi AS belum kuat. Harga rumah untuk single family untuk bulan November naik 0,4% mom, diatas konsensus sebesar 2% mom. Begitupun dengan indesk aktivitas sektor manufaktur dari The Fed Richmond tercatat minus 2 untuk bulan Januari 2019, naik signifikan dari minus 8 pada bulan Desember 2018.

Kemungkinan The Fed akan menahan kebijakan suku bunganya pada pertemuan 20-30 Januari ini.