Volume SUN Diperdagangan Jumat Lalu Senilai Rp19,42 Triliun dari 49 Seri

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Berharga Negara (SUN) yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan kemarin (31/8), tercatat senilai Rp19,42 triliun dari 49 seri Surat Utang Berharga yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan mencapai Rp11,10 triliun.

Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, Obligasi Negara seri FR0063 menjadi Surat Utang Negara (SUN) dengan volume perdagangan terbesar, yakni senilai Rp3,78 triliun dari 78 kali transaksi di harga rata - rata 91,38% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0064 senilai Rp3,76 triliun dari 122 kali transaksi di harga rata - rata 87,41%.

Adapun Project Based Sukuk seri PBS005 menjadi Sukuk Negara dengan volume perdagangan terbesar, yakni senilai Rp570 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 98,54% dan diikuti oleh perdagangan seri PBS013 senilai Rp374 miliar dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 99,80%.

Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp634,38 miliar dari 45 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap I Tahun 2018 Seri B (MFIN03BCN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp180 miliar dari 4 klai transaksi di harga rata - rata 100,30% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III Tower Bersama Infrastructure Tahap I Tahun 2018 (TBIG03CN1) senilai Rp75 miliar dari 1 kali transaksi di harga 100,05%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada perdagangan di akhir pekan yang juga sekaligus menutup perdagangan di akhir bulan Agustus 2018 ditutup melemah sebesar 40,00 pts (0,27%) di level 14730,00 per Dollar Amerika. Bergerak melemah sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 14703,00 hingga 14750,00 per Dollar Amerika, nilai tukar rupiah menjadi salah satu mata uang regional yang mengalami pelemahan cukup besar di akhir pekan kemarin.

Selain rupiah, pelemahan mata uang yang cukup besar pada perdagangan di akhir pekan juga didapati pada mata uang Won Korea Selatan (KRW), Rupee India (INR) dan Dollar Singapura (SGD).

Adapun mata uang Yen Jepang (JPY) dan Yuan China (CNY) justru terlihat mengalami penguatan terhadap Dollar Amerika, ditengah kepanikan investor di pasar valas, mendorong mereka untuk masuk pada mata uang yang lebih tahan terhadap penguatan Dollar Amerika.

Dengan pelemahan di akhir pekan tersebut, maka sepanjang bulan Agustus 2018, nilai tukar rupiah telah mengalami depresiasi terhadap mata uang Dollar Amerika sebesar 2,10%.

Adapun mata uang regional yang mengalami pelemahan terbesar di bulan Agustus 2018 adalah Rupee India (INR) yaitu sebesar 3,32%. Sedangkan mata uang Baht Thailand (THB) menunjukkan penguatan terhadap Dollar Amerika sepanjang bulan Agustus 2018 yaitu sebesar 1,66% dan diikuti oleh Yen Jepang (JPY) sebesar 0,97%.