Wall Street dan Bursa Eropa Alami Kemerosotan

Pasardana.id - Wall Street mengalami kemerosotan pada Jumat (2/2/2018) terpengaruh dirilisnya data nonfarm payroll employment.
Seperti dilaporkan Xinhua, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, terjun 665,75 poin, atau sekitar 2,56 persen, menjadi 25.520,96. Penurunan yang terjadi merupakan yang tercuram sejak Juni 2016.
Indeks S&P 500 anjlok 59,85 poin, atau sekitar 2,12 persen, menjadi 2.762,13. Indeks komposit Nasdaq merosot 144,92 poin, atau sekitar 1,96 persen, menjadi 7.240,95.
Dalam laporan yang dirilis Jumat, Departemen Tenaga Kerja AS menyebutkan total nonfarm payroll employment AS meningkat 200.000 pada Januari 2018, melebihi ekspektasi 175.000. Tingkat pengangguran tak berubah di tingkat 4,1 persen. Rata-rata pendapatan karyawan per jam naik 0,3 persen pada Januari, sehingga meningkat 2,9 persen year-on-year.
Terpengaruh data yang dirilis, imbal hasil obligasi 10 tahun meningkat ke level 2,85 persen yang merupakan level tertinggi dalam empat tahun. Tingginya level imbal hasil obligasi memberi tekanan yang kuat terhadap pasar saham.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun disebabkan penguatan dolar AS. Harga emas untuk pengiriman April 2018 turun US$10,60, atau sekitar 0,79 persen, menjadi US$1.337,30 per ons. Indeks dolar AS meningkat 0,58 persen menjadi 89,182.
Seperti pasar modal AS, bursa saham Eropa juga diwarnai penurunan tajam pada Jumat dengan indeks STOXX 600 Eropa anjlok 1,4 persen. Penurunan yang terjadi merupakan yang tercuram sejak September 2016.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 46,96 poin, atau sekitar 0,63 persen, menjadi 7.443,43. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, merosot 218,74 poin, atau sekitar 1,68 persen, menjadi 12.785,16.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, anjlok 187,80 poin, atau sekitar 1,81 persen, menjadi 10.211,20. Indeks Cac 40 di EuroNext Paris, Perancis, melemah 89,56 poin, atau sekitar 1,64 persen, menjadi 5.364,98.
Dalam pasar mata uang, nilai tukar pound sterling melemah 0,9 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,412 per pound. Sedangkan terhadap euro turun 0,4 persen menjadi 1,134 euro per pound.