ANALIS MARKET (17/9/2018) : IHSG Diperkirakan Bergerak Bervariasi Rawan Koreksi, Akibat Aksi Ambil Untung
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas Indonesia menyebutkan, melanjutkan perdagangan awal pekan pertengahan September (17/9/2018), indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi rawan koreksi, akibat aksi ambil untung.
Sentimen pasar dari domestik akan digerakkan dengan data neraca perdagangan Agustus 2018.
Konsensus pasar memperkirakan neraca perdagangan Indonesia Agustus 2018 mencatatkan defisit $0,68 miliar lebih kecil dari bulan sebelumnya yang mencatatkan defisit hingga $2,03 miliar. Perbaikan angka defisit ini akan memberikan insentif positif bagi pergerakan rupiah.
Sementara Wall Street akhir pekan lalu (14/9), menguat tipis. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat tipis 0,03% di 26154,67 dan 2904,98. Sedangkan indeks Nasdaq terkoreksi 0,05% di 8010,04 akibat aksi ambil untung.
Selama sepekan indeks DJIA, S&P, dan Nasdaq masing-masing rebound 0,92%, 1,16%, dan 1,16%.
Terkait harga komoditas, akhir pekan lalu bergerak bervariasi. Harga minyak mentah rebound 0,58% di USD68,99/barel. Harga nikel dan timah masing-masing terkoreksi 1,5% dan 0,2% di USD12412/MT dan USD19005/MT.
Namun sepekan harga komoditas energi dan logam nikel berhasil rebound seiring redahnya resiko perang dagang antara AS dengan China. Harga minyak mentah sepekan kemarin rebound 1,83%, nikel rebound 0,64% dan coal rebound 0,74%.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi di kisaran rentang 5890 hingga 5970 dan rawan koreksi akibat aksi ambil untung,” sebut analis FAC Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Senin (17/9/2018).

