Wall Street Melemah Dipicu Rencana Pengenaan Tarif Impor
Pasardana.id - Wall Street melemah pada Kamis (22/12/2016), terpengaruh penurunan saham-saham ritel yang dipicu laporan CNN bahwa tim transisi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, berencana untuk menetapkan tarif impor sebesar 10 persen.
Indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 0,12 persen menjadi 19.918,88. Indeks S&P 500 melemah 0,19 persen menjadi 2.260,96, sedangkan indeks komposit Nasdaq melorot 0,44 persen menjadi 5.447,42.
Indeks diskresioner konsumen S&P 500 merosot 1,01 persen pada Kamis akibat rencana pengenaan tarif impor, penurunan tercuram sejak Oktober lalu. Saham Home Depot merosot 1,02 persen dan saham Wal-Mart Stores anjlok 2,32 persen, keduanya memberi tekanan terhadap Dow.
Setelah reli tajam sejak pemilihan Presiden AS pada 8 November lalu, Dow naik sekitar 14 persen tahun ini dan S&P 500 meningkat 11 persen dengan perkiraan perekonomian Negeri Paman Sam akan diuntungkan oleh rencana presiden terpilih Donald Trump untuk melakukan deregulasi dan peningkatan belanja infrastruktur.
Beberapa investor percaya gain belakangan ini membuat saham menjadi terlalu mahal dan kongres AS kemungkinan akan mencegah terjadinya peningkatan besar belanja infrastruktur maupun penurunan pajak oleh Trump.
"Ada berbagai isu yang membebani pasar. Anda harus mencerna dengan baik gain yang telah terjadi. Ketika dia (Trump) dilantik menjadi presiden, kita akan lihat bersama apa yang sesungguhnya akan ia berlakukan," kata Donald Selkin, chief market strategist Newbridge Securities in New York.
Investor biliuner Carl Icahn yang telah ditunjuk Trump sebagai penasihat khusus tentang peraturan menyebutkan dalam wawancara dengan CNBC bahwa ia memiliki kekhawatiran akan kondisi pasar saham dalam jangka panjang dengan lonjakan yang telah terjadi.
Laporan terbaru yang dirilis Departemen Perdagangan AS tumbuh lebih cepat pada kuartal ketiga 2016, mencapai kinerja terbaik dalam dua tahun terakhir. GDP meningkat 3,5 persen dari 3,2 persen. Belanja konsumen yang merupakan dua pertiga dari kegiatan ekonomi di AS meningkat 0,2 persen pada November, di bawah estimasi gain 0,3 persen.
Di lantai bursa New York, saham Apple turun 0,66 persen setelah Nokia menyebutkan akan menuntut perusahaan produsen iPhone tersebut karena pelanggaran hak cipta. Penurunan saham Apple merupakan penurunan tercuram saham di S&P 500 dan Nasdaq.
Saham ConAgra meningkat 3,39 persen setelah perusahaan produsen makanan kemasan tersebut melaporkan laba kuartalan yang lebih tinggi dari estimasi. Saham Red Hat terjun bebas 13,89 persen setelah perusahaan distributor piranti lunak Linux tersebut mengumumkan laba kuartalan yang lebih rendah dari estimasi.

