Wall Street “Mixed”, Bursa Eropa Melemah
Pasardana.id - Wall Street berakhir mixed pada Jumat (31/8/2018) setelah perundingan antara Amerika Serikat dengan Kanada terkait perdagangan tidak mencapai kesepakatan.
Seperti dilansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 22,1 poin, atau sekitar 0,1 persen, menjadi 25.964,82. Indeks S&P 500 bergerak naik 0,39 poin menjadi 2.901,52. Indeks komposit Nasdaq meningkat 21,17 poin, atau sekitar 0,26 persen, menjadi 8.109,54.
Ketiga indeks utama perdagangan saham Wall Street mengalami peningkatan dalam seminggu terakhir dan juga untuk bulan Agustus. Indeks komposit Nasdaq mencatatkan peningkatan bulanan tertinggi sejak Januari 2018.
Saham Amazon.com, Inc naik 0,5 persen, menyebabkan nilai pasar perusahaan e-commerce tersebut makin mendekati US$1 triliun. Saham Apple Inc melonjak 1,2 persen, terus mencatatkan harga tertinggi lima sesi beruntun.
Saham Coca-Cola Company turun 0,8 persen setelah mengakuisi jaringan ritel kopi Costa dari Whitbread PLC dengan dana US$5,1 miliar. Saham Tesla Inc turun 0,49 persen setelah beredar kabar bahwa BlackRock selaku investor Tesla menginginkan Elon Musk diganti dengan pimpinan perusahaan yang independen.
Saham Ford Motor Company anjlok 2,3 persen usai membatalkan rencana penjualan kendaran kecil yang diproduksi di Tiongkok ke pasar AS akibat tarif baru yang dikenakan.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange mengalami peningkatan, dengan harga emas untuk pengiriman Desember 2018 naik US$1,70, atau sekitar 0,1 persen, menjadi US$1.206,70 per ons.
Harga emas berjangka tercegah naik lebih tinggi karena dolar AS mengalami penguatan. Indeks dolar AS naik 0,35 persen menjadi 95,054.
Bursa saham Eropa melemah untuk sesi kedua beruntun pada Jumat seiring kekhawatiran para investor akan berlangsungnya pengenaan tarif baru oleh pemerintah AS terhadap produk yang diimpor dari Tiongkok pada pekan depan. Indeks STOXX 600 Eropa turun 0,8 persen.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, anjlok 83,61 poin, atau sekitar 1,11 persen, menjadi 7.432,42. Saham perusahaan minyak BP dan Royal Dutch Shell turun sekitar 1,7 persen seiring turunnya harga minyak dunia.
Saham perusahaan tambang Glencore, BHP Billiton, Rio Tinto, dan Anglo American melemah antara 0,8 persen sampai 2,9 persen. Di sisi lain, saham Whitbred meroket 14 persen setelah terjadinya penjualan Costa ke Coca-Cola.
Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, merosot 130,18 poin, atau sekitar 1,04 persen, menjadi 12.364,07 akibat pelemahan sektor otomotif. Saham Daimler, Volkswagen, BMW, dan Continental turun antara 1,4 sampai 1,9 persen.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, turun 68,50 poin, atau sekitar 0,72 persen, menjadi 9.399,10. Indeks Cac 40 di EuroNext Paris, Perancis, melemah 71,21 poin, atau sekitar 1,30 persen, menjadi 5.406,85.
Nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS berada di kisaran US$1,3009 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound berada di kisaran 1,114 euro per pound.

