PPRE Optimis Catat Pendapatan Rp4,9 Triliun Tahun Ini

Pasardana.id - PT PP Presisi Tbk (PPRE) optimis akan mencatatkan pendapatan Rp4,9 triliun pada akhir tahun 2018. Sementara hingga akhir semester I 2018, emiten perusahaan konstruksi terintegrasi berbasis alat berat ini baru membukukan pendapatan sebesar Rp1,33 triliun, atau 27% dari target.
Direktur Keuangan PPRE, Benny Pidakso mengatakan, target pendapatan tahun 2018 yang sebesar Rp4,9 triliun masih akan tercapai, mengingat emiten konstruksi mencatat pendapatan terbesar pada semester II setiap tahunnya.
“Hal yang wajar pada industri konstruksi yang memiliki siklus pendapatan yang membesar di kuartal keempat,” kata Benny dalam siaran pers, Selasa (28/8/2018).
Jelasnya, pendapatan perseroan tumbuh 360% dari Semester I 2017 menjadi Rp1,33 triliun dari sebelumnya Rp290 miliar. Rincinya, segmen pendapatan yang berkontribusi paling besar adalah pekerjaan sipil yang tercatat sebesar 76% dari total pendapatan. Sementara itu, laba bersih perseroan tumbuh 418% menjadi Rp146,13 miliar dari sebelumnya Rp28,17 miliar.
Pada sisi lain, target kontrak baru 2018 sebesar Rp7,5 triliun dan pada semester pertama ini, PPRE telah mencatatkan Rp3,1 triliun. Sebagian besar kontrak baru yang didapat berasal dari sektor swasta atau 83% dan di bidang pertambangan menyumbang 79%.
“Capaian ini seiring dengan transformasi bisnis yang dilakukan PPRE yaitu peningkatan engineering capacity dari coal hauling menjadi jasa pertambangan terintegrasi, serta memasuki bisnis dredging secara organik melalui kerjasama dengan BUMN lainnya,” papar Benny.
Sebagai tambahan, lanjut dia, kontrak baru yang diperoleh selama Juli sebesar Rp421,2 miliar yang sebagian besar merupakan kontrak proyek runway Bandara Soetta Terminal 3-section 1 dan pekerjaan sipil Ruas Tol Gempol Pasuruan.
Bersama dengan kontrak baru ini maka order book yang dihadapi oleh PPRE pada Juli 2018 adalah sebesar Rp12,5 triliun.