ANALIS MARKET (23/8/2018) : Rupiah Berpotensi Menguat Didorong Sentimen Regional

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat ‘hijau’, sebagai indikasi potensi kenaikan indeks di bursa Asia hari ini, Kamis (23/8/2018), walaupun indeks di bursa global bervariasi semalam tetapi harga minyak mentah dibuka naik pagi ini. 

Adapun mata uang kuat Asia kompak menguat terhadap USDolar. “Kondisi ini bisa membantu sentimen penguatan rupiah hari ini ke kisaran antara Rp.14.540 -Rp.14.570 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI,” ujar Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Kamis (23/8/2018).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, OJK longgarkan penerbitan emisi surat utang tanpa perlu proses pemeringkatan. Emiten merespon positif pelonggaran ini karena proses pemeringkatan yang memakan waktu lama. Namun dari sisi risiko sepenuhnya ditanggung investor.

Belum jelas bagaimana mekanisme penentuan kupon dan imbal hasil yang selama ini mengacu pada peringkat surat utang tersebut.

Data OJK mencatat, penerbitan obligasi di tahun 2018 ini sampai dengan 3 Agustus lalu sebesar Rp.76,25 triliun, sedangkan pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp.156,71 triliun.

Sementara dari eksternal, minutes meeting The Fed pada pertemuan 31 Juli - 1 Agustus mencatat sinyal kesiapan The Fed naikkan suku bunga pada pertemuan 25-26 September.

The Fed perkirakan ekonomi AS akan melambat dan khawatirkan risiko dari perang dagang antara AS dengan mitra dagangnya. Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed telah difaktorkan oleh pasar.