ANALIS MARKET (13/8/2018) : IHSG Cenderung di Teritori Negatif

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas Indonesia menyebutkan, menyusul perkembangan terakhir dari eksternal yang ditandai meningkatnya resiko pasar, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal pekan ini akan terimbas negatif.

Kekhawatiran pasar akan memicu aksi ambil untung terutama dikhawatirkan dengan pelemahan rupiah atas dolar AS.

Hal ini diperburuk dengan data ekonomi akhir pekan lalu yang kurang menggembirakan. Neraca transaksi berjalan Indonesia kuartal dua 2018 mencatatkan angka defisit membesar mencapai $8 miliar melampaui perkiraan sebesar defisit $5,6 miliar dan kuartal sebelumnya (1Q18) defisit $5,73 miliar.

Sementara Wall Street, akhir pekan lalu (10/8), tutup terkoreksi menyusul meningkatnya tensi perang dagang dan geopolitik di sejumlah kawasan.

Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,77% dan 0,71% di 25313,14 dan 2833,28. Sedangkan indeks Nasdaq koreksi 0,67% di 7839,11. Selama sepekan indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,59% dan 0,25%, setelah lima pekan berturut-turut rally. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,35% sepekan terakhir. Koreksi Wall Street akhir pekan lalu terutama dipicu meningkatnya resiko perekonomian global.

Setelah dengan China dan Uni Eropa, Trump akhir pekan lalu mengenakan tarif impor atas sejumlah produk baja Turki hingga dua kali lipat menjadi 50% yang berakibat anjloknya mata uang Turki, Lira, hingga 14% ke level terendahnya sejak 2008 lalu. Turki di bawah ancaman krisis mata uang yang berpotensi merembet ke negara negara emerging market lainnya.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, IHSG diperkirakan akan bergerak di rentang 6030 hingga 6100 dan cenderung di teritori negative,” sebut analis FAC Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Senin (13/8/2018).