ANALIS MARKET (01/8/2018) : Pasar Obligasi Hari Ini Berpotensi Melemah Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuirtas menyebutkan, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas, kecuali obligasi berdurasi 15 tahun, yang diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas.
Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, kehati-hatian merupakan sesuatu yang sangat penting saat ini, karena secara teknikal analisa, pasar obligasi telah memberikan signal yang cukup jelas untuk mengalami pelemahan.
“Optimisme yang diperlihatan oleh Bank Indonesia akan menjadi katalis positif bagi nilai Rupiah. Dilain sisi, Indonesia akan lebih opportunis dan pragmatis dalam program pencarian dana serta akan memaksimalkan penggunaan private placement untuk pembiayaan utang,” jelas Nico kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (01/8/2018).
“Tentu hal ini menjadi sesuatu yang sangat baik karena tingginya yield saat ini yang akan mendorong kenaikkan tingkat kupon apabila Indonesia mengeluarkan kembali surat utang. Hal ini juga akan mendorong beban bunga untuk tetap terkendali, sehingga diversifikasi utang tetap terjaga,” sambung Nico.
Ditambahkan, Sri Mulyani juga mengatakan bahwa pertumbuhan GDP di kuartal kedua akan berada di 5.17% - 5.2%, fokus utamanya adalah menjaga stabilitas ekonomi mendekati pemilu nanti.
“Kami merekomendasikan hold hari ini, apabila penurunan melebihi dari 50 bps, maka rekomendasi akan berubah menjadi jual,” jelas Nico.
Sebelumnya, diperdagangan kemarin (31/7), total transaksi dan frekuensi naik tipis dibandingkan hari sebelumnya (30/7) ditengah hadirnya lelang yang mewarnai pasar obligasi kemarin.
Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 3 – 5 tahun, diikuti dengan 10 – 15 tahun dan 7 – 10 tahun. Sisanya hampir disemua durasi ditransaksikan hingga >25 tahun.
“Pasar obligasi kemarin cukup menggembirakan, antusiasme yang redup akhirnya bisa kembali hadir dengan masuknya total penawaran yang masuk sebesar Rp 45 triliun, meskipun harga obligasinya mengalami penurunan setelah lelang berakhir. Namun sisi baiknya, Pemerintah mengambil lelang tersebut di target maksimalnya,” tandas Nico.

