Indeks Nikkei Turun 0,12 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, turun 27,38 poin, atau sekitar 0,12 persen, pada Kamis (26/7/2018), menjadi 22.586,87.

Indeks Topix sebaliknya meningkat 0,7 persen, mencapai angka tertinggi dalam lima pekan terakhir 1.765,78. Sebanyak 1.700 saham dari 2.100 saham yang termasuk dalam indeks Topix menguat. Dari 33 sub indeks Topix, 30 di antaranya berakhir di teritori positif.

 “Pasar secara umum berada dalam kondisi yang baik. Berbagai laporan keuangan perusahaan yang dirilis setelah bursa tutup kemarin relatif positif,” kata Hiroki Takashi, chief strategist Monex Securities, seperti dikutip Reuters.

Saham Advantest melambung 6,28 persen setelah perusahaan produsen chip tersebut meraih laba kuartal II 2018 sebesar tujuh kali lipat perolehan laba kuartal II 2017. Saham Shin-etsu Chemical melonjak 1,57 persen berkat menorehkan peningkatan laba operasional sebesar 28,7 persen pada kuartal II 2018.

Sentimen pasar relatif positif setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker sepakat bekerja sama mengurangi hambatan perdagangan antara kedua pihak.

Meski dengan segala kondisi positif yang ada, indeks Nikkei berakhir di teritori negatif setelah harian bisnis Nikkei melaporkan bahwa Bank of Japan tengah mempertimbangkan untuk mereduksi pembelian ETF (exchange-traded funds) yang berhubungan dengan Nikkei dan meningkatkan pembelian ETF yang berkaitan dengan Topix.

Banyak pelaku pasar yang menyebutkan bahwa perubahan yang dilakukan BOJ tak terhindarkan karena BOJ saat ini terlalu banyak melakukan pembelian saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Nikkei. Kenji Abe, chief strategist Okasan Securities, memperkirakan sekitar seperlima pembelian saham oleh BOJ dilakukan terhadap ETF Nikkei.

Salah satu contoh saham yang menjadi pembelian BOJ selama ini adalah saham Fast Retailing. Menurut Shingo Ide, chief strategist NLI Research, hanya sekitar 2 persen saham Fast Retailing yang floating karena sisanya dikuasai BOJ.

Saham Fast Retailing berakhir dengan penurunan 1,82 persen hari ini. Dalam sepekan terakhir, saham Fast Retailing anjlok 8,3 persen. Saham utama lainnya yang juga melemah secara signifikan adalah saham Softbank, Fanuc, dan Eisai yang masing-masing anjlok 3,3 persen, 3,65 persen, dan 10,09 persen.

Nilai tukar dolar AS melemah 0,15 persen terhadap yen menjadi 110,805 yen per dolar AS.