Jaga Harga, WIKA Gedung Bakal Lepas 2,872 Miliar Saham Baru

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pemegang saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk telah mengijinkan pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) yang melepas sebanyak-banyaknya 4,467 miliar lembar saham atau 40% modal ditempatkan dan disetor. Namun, perseroan terlebih dahulu akan melepas 2.872.000.000 lembar saham atau 30% dari modal disetor dan ditempatkan.

Untuk itu, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.

Menurut Head Of Directorat Invesment Banking PT Mandiri Sekuritas, Primonanto Budi Atmojo, pada masa penawaran awal, perseroan akan melepas 2,872 miliar saham baru terlebih dahulu. Tetapi jika saat penawaran awal tersebut minat investor melebihi porsi itu, maka akan dilepas lagi hingga 4,47 miliar saham. Hal itu untuk menjaga harga tetap dalam kisaran Rp290 - Rp456 per saham.

“Kalau langsung 40% dan pasar tidak kondusif akan membuat valuasi tidak maksimal, tapi kalau 30% dan valuasinya dikisaran harga Rp290 - Rp456 maka cukup disitu saja," kata Budi di Jakarta, Kamis (25/10/2017).

Ia menambahkan, dengan pelepasan 30% pada saat Initial Public Offering (IPO), akan memberi ruang kepada Wika Gedung untuk menggalang dana dikemudian hari.

“Yang 10% lagi bisa saja untuk menggalang dana melalui right issue," terang dia.

Lebih lanjut diungkapkan, jika Wika Gedung melepas 2,872 Miliar saham maka Wika Gedung akan meraup dana sebesar Rp832.880.000.000 hingga Rp1.309.632.000.000. Sedangkan jika perseroan melepas 4.467.000.000 maka perseroan akan meraup dana Rp1.295.430.000.000 hingga Rp2,036.952.000.000

Sementara itu, Direktur Pengembangan Investasi dan Human Capital WIKA Gedung, Nur Al Fata mengatakan, dana hasil IPO akan digunakan untuk investasi dan konsesi sebesar 70 persen, sedangkan sisanya akan ditempatkan sebagai modal kerja perseroan.

"Penguatan modal merupakan kebutuhan utama WIKA Gedung untuk memperkuat daya saing," ujarnya.

Nur Al Fata berharap, peryataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa diterima perseroan pada 20 November 2017, sehingga penawaran umum akan diIaksanakan pada tanggal 22 - 24 November 2017 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 November 2017.