BI Bakal Tahan Suku Bunga Acuan. Ini Alasannya!
Pasardana.id - Bank Indonesia (BI) diprediksi masih akan menahan suku bunga acuan di level 4,25% dengan mempertimbangkan beberapa faktor ekonomi lokal dan global.
Analis market Pasardana.id, Arief Budiman menyebutkan, beberapa factor mendasari proyeksi tersebut, antara lain; data makro ekonomi Indonesia hingga bulan Desember 2017 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, antara lain cadangan devisa yang meningkat 3,36%MoM menjadi US$ 130.196, rupiah yang masih menunjukkan tren penguatan, hingga angka inflasi Januari yang diperkirakan tinggi pada awal tahun ini sekitar 0,6% MoM.
"Selain itu, tren penurunan suku bunga bank yang cenderung lamban dalam satu tahun berakhir, membuat BI sepertinya akan mencari alternatif lain selain menurunkan suku bunga BI 7 days Repo Rate," jelas Arief di Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Sedangkan dari faktor global, lanjut Arief, penguatan harga komoditas minyak dunia hingga perkiraan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya hingga empat kali, akan menjadi pertimbangan bahwa BI akan lebih mendukung stabilitas moneter dibandingkan mendorong kredit perbankan.
Sementara itu, menjelang rilis suku bunga BI 7 days Repo Rate, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau positif hingga sesi pertama ini.
IHSG tercatat naik 0,36% ke level 6.468,15 pada jeda siang ini dengan penguatan hampir di seluruh sektor.
"Biasanya sektor yang paling cepat merespon pengumuman suku bunga BI 7 days Repo Rate adalah sektor keuangan dan properti karena memiliki korelasi kuat dengan pergerakan suku bunga kredit," ujar Arief.
Ditambahkan, dampak pengumuman suku bunga BI 7 days Repo Rate nampaknya tidak akan berdampak signifikan pada hari ini.
Menurutnya, penguatan pasar hari ini lebih cenderung didorong oleh penguatan dari mayoritas indeks global serta regional.
"Selain itu, pelaku pasar juga masih menanti rilis kinerja emiten full year 2017 yang diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang baik," pungkasnya.

