Indeks Kospi Turun 0,30 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, mengalami penurunan 6,96 poin, atau sekitar 0,30 persen, pada Selasa (26/6/2018), menjadi 2.350,92. Volume perdagangan moderat mencapai 463,1 juta saham senilai 6,45 triliun won atau sekitar US$5,78 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 573 berbanding 253.
Angka indeks sempat anjlok 1,33 persen di awal perdagangan mengikuti pelemahan Wall Street. Namun aksi beli yang dilakukan investor institusi dan individu membuat angka indeks terdongkrak hingga berakhir berakhir di angka penutupan.
“Investor asing menjual saham karena mereka memilih aset lainnya yang lebih aman akibat meningkatnya kekhawatiran akan disharmoni hubungan antara Amerika Serikat dengan mitra dagangnya, seperti Tiongkok dan Eropa,” kata Cho Byung-Hyun, analis Yuanta Securities Korea Company, seperti dikutip Yonhap News.
“Penjualan yang dilakukan investor asing dimanfaatkan investor institusi dan individu untuk mendapatkan saham dengan harga lebih murah,” jelas Cho.
Investor asing menjual saham senilai 347,7 miliar won, sedangkan investor institusi dan individu masing-masing membeli saham senilai 215,9 miliar won dan 119,7 miliar won.
Saham teknologi memimpin pelemahan, dengan saham SK Hynix dan LG Electronics masing-masing merosot 0,59 persen dan 1,29 persen. Saham LG Display anjlok 3,19 persen akibat perkiraan perolehan laba yang tidak memuaskan di kuartal II 2018.
Saham perusahaan baja POSCO dan Hyundai Steel masing-masing tergelincir 3,39 persen dan 2,82 persen. Di sisi lain, saham Samsung Electronics rebound 0,75 persen.
Di sektor otomotif, saham Hyundai Motor dan Hyundai Mobis masing-masing naik 0,39 persen dan 0,93 persen.
Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 2,4 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.114,8 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diwarnai dengan pelemahan hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,75 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 12,80 poin, atau sekitar 0,21 persen, menjadi 6.197,60. Bursa saham Asia Tenggara diwarnai dengan pelemahan, termasuk di Indonesia.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, melorot 14,83 poin, atau sekitar 0,52 persen, menjadi 2.844,51. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong melemah 79,99 poin, atau sekitar 0,28 persen, menjadi 28.881,40.

