Kuartal II 2017, Pendapatan LPKR Turun 3%
Pasardana.id - Kuartal II 2017, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,9 triliun atau turun 3% dibanding periode yang sama tahun lalu. Akibatnya, laba kotor perseroan tercatat sebesar Rp2,1 triliun atau turun 9% (yoy), sedangkan EBITDA menurun sebesar 21% (yoy) menjadi Rp 962 miliar, sedangkan Laba menjadi Rp487 miliar.
Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya mengatakan, penurunan kinerja keuangan itu lebih disebabkan adanya pelemahan permintaan sektor property.
“Tapi dengan model bisnis yang seimbang, sekali lagi telah menopang total pendapatan ketika permintaan sektor properti melemah selama semester 1 tahun 2017," ujar dia dalam siaran pers, Jumat (6/10/2017).
Namun kedepannya, jelas dia, di tengah pelemahan sektor properti, LPKR meluncurkan proyek kota Meikarta di koridor Jakarta-Botabek-Bandung yang berkembang pesat, dimana 60% perekonomian nasional Indonesia berada dan respon dari pasar terlihat sangat menggembirakan.
“Pada semester kedua tahun ini, kami dapat melihat adanya perkembangan permintaan pada sektor property," ujar dia.
Ia merinci, pendapatan divisi Residential & Urban Development menurun sebesar 25% yoy menjadi Rp1,3 triliun, dimana pendapatan dari Townships turun sebesar 41% yoy menjadi Rp687 miliar.
Pendapatan dari Large Scale Integrated Developments naik sebesar 6% yoy menjadi Rp648 miliar dimana pengakuan pendapatan proyek-proyek dalam tahap konstruksi, seperti Millenium Village, Orange County dan Lippo Thamrin Office telah dibukukan berdasarkan persentase penyelesaian konstruksi
Sementara itu, pendapatan recurring LPKR tumbuh sebesar 8% yoy menjadi Rp3,6 triliun, berkontribusi sebesar 73% terhadap total pendapatan LPKR yang didukung oleh pertumbuhan yang kuat dari divisi Healthcare dan Pendapatan divisi Healthcare meningkat 8% yoy menjadi Rp2,8 triliun, dimana keenam rumah sakit mapan memberikan kontribusi sebesar Rp 1,3 triliun atau 47% dari total.
Sementara itu, kunjungan pasien rawat jalan meningkat sebesar 10%. Sepanjang tahun ini, LPKR melalui anak usahanya di bidang pelayanan kesehatan, Siloam, telah mengambil alih empat rumah sakit dan juga telah membuka empat rumah sakit greenfield, sehingga jumlah rumah sakit di bawah pengelolaan Siloam menjadi 31. Ditambah rumah sakit-rumah sakit baru lainnya akan diumumkan di tahun 2017.
Adapun pendapatan Divisi Komersial yang terdiri dari Mal Ritel & Hotel, naik sebesar 5% yoy menjadi Rp363 miliar. Pendapatan Mal naik sebesar 17% yoy menjadi Rp191 miliar terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari Lippo Mal Puri, Baubau dan Jambi.
Sebagai tambahan, sebuah mal baru di Jember, Jawa Timur, Lippo Plaza Jember dengan luas bersih disewakan (NLA) sebesar 28.000 m2 telah ditambahkan ke dalam portofolio.
Dengan demikian, pada semester 1 2017, Lippo Malls telah mengelola 47 mal di seluruh Indonesia. Sedangkan pendapatan Hotels & Hospitality turun sebesar 6% yoy menjadi Rp 172 miliar.
Pada sisi pendapatan Divisi Manajemen Aset meningkat sebesar 11% yoy menjadi Rp481 miliar, terutama disebabkan oleh berkembangnya basis aset yang dikelola serta meningkatnya fee dan pendapatan dividen dari kedua REITS yang berbasis di Singapura.

