Bank Mayora Alami Penurunan Kredit

foto : istimewa

Pasardana.id - Bank Mayora mengakui telah terjadi penurunan kredit pada kuartal I 2017 dibandingkan kuartal I 2016. Angka ini terlihat dari kinerja kuartal I 2017 yang hanya meraih Rp3,358 triliun, sedangkan kuartal I 2016 mencapai Rp3,571 triliun.

Menyikapi kondisi tersebut, Bank Mayora merevisi pertumbuhan kredit ke posisi 15 persen pada kuartal pertama 2017 (Q1). Sebelumnya, sampai dengan Desember 2016, pertumbuhan kredit mencapai angka 23 persen.

“Ada penurunan pertumbuhan memang," kata Irfanto Oeij, Direktur Utama (Dirut) PT Bank Mayora di Jakarta, kemarin.

Meski demikian, perseroan mentargetkan penyaluran kredit sebesar Rp4 triliun hingga akhir 2017 ini.

“Sampai dengan akhir 2017 Bank Mayora mentargetkan penyaluran kredit sebesar Rp4 triliun," jelas Irfanto.

Lebih lanjut diungkapkan, pihaknya berupaya menjaga agar posisi rasio kredit bermasalah (NPL) terhadap kinerja keuangan sampai dengan 2017 usai, ada di angka 2,5 persen.

Terkait hal tersebut, bank yang masih menjadi bagian dari Grup Mayora menyiapkan biaya pencadangan NPL dari angka Rp 22 miliar ke posisi Rp 40 miliar.

Sampai kini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membatasi NPL Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II maksimal lima persen.

Asal tahu saja, Bank Mayora masuk dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2 alias bank dengan modal inti Rp 1 triliun sampai dengan kurang dari Rp 5 triliun seturut Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank.