RUPST BALI Putuskan Tidak Bagi Dividen
Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) pada Jumat (18/5/2018) sore ini, sepakat untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2017.
Dalam siaran pers yang dirilis perseroan, Jumat (18/5/2018), disebutkan bahwa RUPST memutuskan laba bersih sebesar Rp61,52 miliar atau 99,7% dari laba bersih tahun buku 2017 sebagai laba ditahan. Sedangkan 0,3% atau Rp1,4 juta digunakan untuk dana cadangan perseroan.
Setelah itu, BALI mengelar RUPSLB dan memutuskan menerima pengunduran diri Kurniady Tjandra dari jabatan Komisaris dan mengangkat Wakil Direktur Utama BALI, Anni Suwardi sebagai Komisaris. Sedangkan jabatan Wakil Direktur Utama dijabat oleh Lily Hidayat.
Sedangkan susunan lengkap manajemen sampai RUPSLB berikutnya, adalah;
Direktur Utama : Jap Owen Ronadhi
Wakil Direktur Utama : Lily Hidayat
Direktur : Robby Hermanto
Direktur Tidak Terafiliasi : Tjhang Teddy Gunawan
Komisaris Utama : Johnny Swandi Sjam
Komisaris : Anni Suwardi
Komisaris Independen : Erry Firmansyah
Dalam kesempatan ini, Komisaris BALI, Anni Suwardi menyampaikan, bahwa perseroan tengah menunggu keseriusan investor strategis yang akan menyerap pelepasan saham baru melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placemet sebanyak 363,41 juta saham.
“Dengan harga pelaksanaan Rp1.301 maka perseroan berpotensi meraup dana hingga Rp360 miliar jika terserap semua,” kata dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini beberapa calon investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri telah menyatakan minat. Diharapkan dalam kuartal II 2018, calon investor strategis itu telah melaksanakannya minatnya.
“Investor baru itu tentunya dari perusahaan yang sudah mengerti bisnis menara telekomunikasi,” kata dia.
Adapun dana hasil private placement , sambungnya, akan digunakan untuk menambah rencana belanja modal perseroan tahun 2018 sebesar Rp860 miliar.
“Sedangkan Rp500 miliar berasal dari pinjaman perbankan yang sudah dikantungi pada kuartal I 2018,” jelas dia,
Sementara itu, untuk rincian penggunaan belanja modal, tuturnya lagi, akan digunakan untuk penambahan 800 hingga 1.000 menara senilai Rp250 miliar, belanja modal untuk penambahan home passed dengan target 85.000 hingga 100.000 unit sebesar Rp550 miliar dan pengembangan data center sebesar Rp60 miliar.
Dengan rencana kerja tersebut, maka tahun ini perseroan berharap dapat membukukan pendapatan sebesar Rp400 miliar dan EBITDA Rp270 miliar.

