Pelaku Pasar Modal Diharap Optimis Hadapi Teror Bom

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) prihatin dengan kejadian teror akhir-akhir ini termasuk serangan teror yang terjadi di 3 lokasi Gereja di Surabaya pada hari Minggu (13/5). Tapi diyakini, peristiwa teror itu tidak akan berdampak pada aktivitas pasar modal.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, teror bom Surabaya juga tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas di pasar modal. Pasalnya, secara fundamental Perusahaan Tercatat yang tergabung dalam LQ45 menunjukkan kinerja yang solid dengan rata – rata pendapatan meningkat sebesar 15,96% dan laba bersih meningkat 11,68% pada kuartal 1 2018 dibandingkan dengan kuartal 1 2017.

Sementara kondisi pasar juga cukup stabil yang ditunjukkan dengan likuiditas transaksi yang tinggi dengan rata – rata transaksi harian mencapai Rp 8,87 triliun atau meningkat 16,7% dibandingkan 2017 dan frekuensi harian sebesar 387 ribu atau meningkat sebesar 23,7% dibandingkan 2017.

“Kami menghimbau agar investor dan seluruh pelaku pasar modal tidak bereaksi berlebihan dan tetap optimis terhadap stabilitas keamanan nasional,” ujar Tito di Jakarta, Minggu (13/5/2018).

Berdasarkan data, jelas Tito, pengalaman pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016, menunjukkan bahwa teror tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal. Pada saat terjadinya teror, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sebanyak 77,86 poin atau -1,72% di level 4.459,32 poin.

Namun koreksi IHSG tersebut, hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53% dan keesokan harinya justru menguat 0,24%.

“Investor di pasar modal tidak terpengaruh oleh gerakan teror yang terjadi,” ujar dia. 

Tito juga menambahkan, sebagai wujud keprihatinan dan ketegaran atas tragedi di Surabaya kami meminta kepada seluruh SRO dan anak Perusahaan dalam 3 hari ini, sejak Senin (14/5) sampai dengan Rabu (16/5) untuk mengenakan pakaian putih dengan pita hitam di lengan kanan dan juga menghimbau Perusahaan Tercatat dan Anggota Bursa untuk melakukan hal yang sama yaitu mengenakan pakaian putih dengan pita hitam sebagai bentuk ketegaran.